Kemkeu: Subsidi tertutup elpiji masih perlu dikaji



KONTAN.CO.ID - Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan menyatakan bahwa skema penyaluran subsidi elpiji secara tertutup masih perlu dikaji lebih dalam. Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan, distribusi tertutup elpiji 3 kilogram bersubsidi akan berlaku secara penuh di seluruh Indonesia pada 2018. 

Kepala BKF Suahasil Nazara mengatakan, kemungkinan untuk subsidi tertutup itu bisa dilakukan apabila Indonesia sudah punya data by name by address yang baik. Data penduduk by name by address saat ini menurutnya sudah digunakan untuk rastra dan program keluarga harapan (PKH). “Jadi data itu ada dan tentu bisa digunkanan. Tapi untuk dia digunakan di distribusi subsidi tertutup tentu perlu dikaji ulang lagi,” kata Suahasil di Yogyakarta, Kamis (24/8).

Ia mengatakan, pengkajian ulang ini bukan berarti dilakukan dari nol melainkan dilihat apakah data by name by address itu bisa digunakan atau tidak dan berapa banyak masyarakat yang mau diberikan subsidi tersebut. “Berapa banyak yang mau diberikan? Dan setelah itu tetap perlu dikomunikasikan kepada masyarakat,” ujarnya.


Soal keputusan akhir dari berjalannya subsidi tertutup ini, menurut Suahasil, pihaknya akan menunggu hal ini untuk dibahas dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). “Sekarang kita tunggu bagaimana kesepakatan menajamkan sasaran dari subsidi elpiji. Kita tunggu saja nanti diskusi kami dengan DPR,” katanya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemkeu), Askolani mengatakan selama ini distribusi elpiji 3 kg dijaga hanya lewat batas lokasinya saja. "Kami masih evaluasi terus, sehingga untuk melaksanakan subsidi tertutup bagi elpiji belum bisa. Karena kalau ada pembatasan harus ada kesiapan targetnya, tidak bisa sembarangan," ungkapnya.

Menurut pemerintah, jika subsidi elpiji diberlakukan tertutup seperti yang dilakukan pada subsidi listrik kemungkinan ada dampak risiko yang cukup tinggi. "Sehingga dalam masa ini, masih banyak tugas lain yang lebih penting, soal subsidi elpiji tertutup ditunda dulu," terang Askolani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati