Kemkeu targetkan keseimbangan primer 2019 bisa surplus



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah lewat Kementerian Keuangan (Kemkeu) menargetkan keseimbangan primer dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 tidak lagi defisit.

Keseimbangan primer adalah penerimaan negara dikurangi belanja, di luar pembayaran bunga utang. Jika nilainya defisit, pemerintah masih membayar bunga utang dari penarikan utang yang dilakukan.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemkeu Suahasil Nazara menyatakan, pada tahun depan, keseimbangan primer bakal berada pada posisi nol atau bahkan surplus. Hal ini disebabkan oleh defisit anggaran yang juga ditargetkan lebih kecil pada tahun depan.


“Keseimbangan primer menuju positif di angka nol, bahkan bisa positif 0,30% sampai 0,05% dari PDB,” kata Suahasil dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran di Gedung DPR, RI, Senin (2/7).

Untuk membentuk keseimbangan primer sesuai targetnya pada tahun depan ini, pemerintah menargetkan pendapatan negara sebesar 12,7% hingga 13,5% dari PDB. Adapun, belanja negara ditargetkan sebesar 14,2% hingga 15,4% dari PDB.

Pada tahun depan, defisit anggaran akan dijaga di kisaran 1,6% - 1,9% dari produk domestik bruto (PDB). Persentase ini lebih kecil dari tahun ini yang ditargetkan berada pada kisaran 2,19%.

Sementara itu, rasio utangnya pada tahun depan akan tetap dijaga 28,8% hingga 29,2% dari PDB. Atau di bawah batas aman 30% dari PDB.

Dalam pelaksanaan APBN sejauh ini, posisi defisit keseimbangan primer tercatat telah menurun. Berdasarkan APBN per Mei 2018, keseimbangan primer mengalami surplus Rp 18,1 triliun sejak awal tahun hingga Mei 2018.

Bila surplus ini berlanjut hingga akhir tahun, ini akan jadi pertama kalinya sejak 2011. "Perbaikannya luar biasa selama dua tahun terakhir," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie