Kemkop dan UKM fasililitasi koperasi kembangkan produk kreatif berbasis kelapa



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM memfasilitasi kemitraan Koperasi Produksi Mitra Kelapa (KPMK) Pangandaran, Provinsi Jawa Barat dengan anak perusahaan Astra Group, PT Rekadaya Multi Adiprima untuk mengoptimalkan pengolahan berbagai produk berbasis kelapa. 

Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Abdul Kadir Damanik mengatakan, kelapa tidak hanya dimanfaatkan buahnya untuk kebutuhan konsumsi saja, namun dikembangkan menjadi produk lain yang ramah lingkungan berbahan baku yang berasal dari serat dan serabut kelapa. 

"Baru-baru ini diekspor dua kontainer ke China. Kita dorong ada industri hilir bisa berkembang. Banyak yang bisa diproses dengan teknologi yang tepat guna," kata Abdul dalam keterangan tertulis, Rabu (23/5).


Ketua KPMK Pangandaran Yohan Wijaya menjelaskan, koperasi telah mengolah buah kelapa menjadi tepung kelapa dengan kapasitas mencapai minimal lima ton per bulan dan harganya Rp 25.000 per kilogram (kg).

Kemudian diolah menjadi Coco chip dengan kapasitas produksi enam ton per bulan dengan harga jual sekitar Rp 20.000 per kg.

"Tepung kelapa ini sudah diekspor ke Kanada dengan perusahaan lain dan menyuplai perusahaan makanan di dalam negeri, ya ada yang diolah menjadi biskuit aroma dan rasa kelapa," ujar Yohan.

Selain itu, KPMK juga mengolah kelapa menjadi sabun mandi cair dan batangan dengan dicampur aroma sereh wangi. "Produksi sabun mandi menyesuaikan dengan produksi minyak, sedikitnya sabun cair empat liter per hari dan 60 batang sabun per hari," ujarnya. 

Terkait omzet usaha, Yohan Wijaya mengaku koperasi yang dipimpinnya telah memulai kegiatan sejak 2011 dengan dibantu 17 tenaga kerja ini memiliki omzet hampir Rp 1 miliar per bulan.

Rinciannya produk tepung kelapa mencapai Rp 500 juta per bulan, arang batok kelapa sekitar Rp 30 juta, coco fiber sebesar Rp 100 juta, nata Coco mencapai Rp 200 juta dan ditambah dari sabun cair dan batang yang dijual ke anggota koperasi. 

Sementara itu, Chief Executive of Business Development and Coorporate Rekadaya Multi Adiprima Farri Aditya memperkirakan produk triplek, kasur serta produk furnitur berbahan baku serat dan serabut kelapa bisa diproduksi secara bertahap mulai dua bulan ke depan. 

Pihaknya akan mempersiapkan teknologi yang dimiliki untuk membangun industri hilir tersebut. "Koperasi Produksi Mitra Kelapa ini semacam IKM-nya dan kita sebagai industri menengahnya," kata Farri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi