KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar Rakyat saat ini menghadapi tantangan yang berat seiring menjamurnya pasar modern. Untuk itu Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) berinisiatif menggelontorkan kebijakan yang terpadu untuk mengembangkan pasar rakyat yang dikelola oleh koperasi. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah lewat pendampingan manaemen tata kelola pasar rakyat. “Menyadari pembangunan fisik tidak memberikan jaminan dan kepastian dalam menjaga pasar rakyat tetap survive dalam jangka panjang maka diperlukan terobosan yang pas dalam penguatan kelembagaan dan pengembangan SDM pengelola dan pedagang pasar rakyat,” kata I Wayan Dipta, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kemkop dan UKM dalam keterangan yang diterima KONTAN, Senin (19/3). Menurut Wayan Dipta, pendampingan manajemen tata kelola pasar rakyat dilakukan secara intensif dengan membedah konten dan aplikasi tata kelola ideal yang seharusnya dilakukan sebagai representasi profesionalisme pengelolaan. Tujuannya, "Untuk mewujudkan pasar yang layak usaha dan layak kunjung,” ujar Wayan.
Kemkop UKM beri pendampingan manajemen tata kelola pasar rakyat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar Rakyat saat ini menghadapi tantangan yang berat seiring menjamurnya pasar modern. Untuk itu Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) berinisiatif menggelontorkan kebijakan yang terpadu untuk mengembangkan pasar rakyat yang dikelola oleh koperasi. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah lewat pendampingan manaemen tata kelola pasar rakyat. “Menyadari pembangunan fisik tidak memberikan jaminan dan kepastian dalam menjaga pasar rakyat tetap survive dalam jangka panjang maka diperlukan terobosan yang pas dalam penguatan kelembagaan dan pengembangan SDM pengelola dan pedagang pasar rakyat,” kata I Wayan Dipta, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kemkop dan UKM dalam keterangan yang diterima KONTAN, Senin (19/3). Menurut Wayan Dipta, pendampingan manajemen tata kelola pasar rakyat dilakukan secara intensif dengan membedah konten dan aplikasi tata kelola ideal yang seharusnya dilakukan sebagai representasi profesionalisme pengelolaan. Tujuannya, "Untuk mewujudkan pasar yang layak usaha dan layak kunjung,” ujar Wayan.