Kemlu Minta WNI Tinggalkan Lebanon, Larang Bepergian ke Iran dan Israel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Luar Negeri RI mengimbau agar warga negara Indonesia (WNI) tidak bepergian ke Lebanon, Iran dan Israel.

Imbauan ini dikeluarkan Kemlu RI menyusul situasi Timur Tengah yang semakin memanas pasca petinggi Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di Iran, Rabu (31/7/2024) pekan lalu.

Baca Juga: Iran Sebut Pemimpin Hamas Haniyeh Terbunuh oleh Proyektil Jarak Pendek


"Mencermati perkembangan kawasan Timur Tengah akhir-akhir ini, demi keselamatan dan keamanan, kami mengimbau kepada WNI untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke Lebanon, Iran dan Israel, sampai kondisi keamanan membaik," tulis Kemlu dalam keterangannya, Senin (5/8/2024).

Kemlu juga meminta agar selalu waspada dan mengikti setiap arahan yang dikeluarkan oleh kontingen perwakilan RI setempat.

"Khusus bagi WNI di wilayah Lebanon diimbau untuk  dapat segera meninggalkan wilayah Lebanon," tulis Kemenlu RI.

Baca Juga: Hizbullah Luncurkan 50 Roket ke Israel, Perang Timteng Berpotensi Pecah

Kemenlu juga menyertakan hotline agar WNI bisa segera mendapatkan bantuan jika terjadi situasi genting.

Bagi WNI yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi Hotline:

1. KBRI Beirut: +961 7 0817 310

2. KBRI Tehran: +989 0 2466 8889

3. KBRI Amman: +962 7 7915 0407

4. Direktorat Pelindungan WNI: +62 812 9007 0027

Baca Juga: Termasuk Indonesia, Banyak Negara Minta Warganya Tinggalkan Lebanon, Akan Ada Perang?

Sebagai informasi, Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara yang menargetkan kediamannya di Teheran, Iran, sekitar pukul 02.00, Rabu, 31 Juli 2024, waktu setempat.

Peristiwa itu terjadi di wisma veteran perang yang dikelola oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Situasi Timur Tengah Memanas, Kemlu Minta WNI Tinggalkan Lebanon, Larang Bepergian ke Iran dan Israel"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto