KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berkomitmen mengoptimalkan program desa migran produktif (desmigratif) agar lebih maksimal. Sebab program ini dinilai dapat membangkitkan pembangunan ekonomi di desa. Untuk itu, pada 2019 ini, Kemnakar menargetkan 150 desa masuk program desmigratif. Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemnaker Maruli Apul Hasoloan mengatakan, pada tahun 2017 lalu Kemnaker berhasil membina 122 desa, kemudian tahun 2018 telah membina 130 desa yang tersebar di 87 kabupaten dan 12 provinsi di Indonesia. "Sehingga sampai akhir tahun lalu program ini sudah mencakup 252 desa dan rencananya pada tahun ini bertambah 150 desa lagi di desa kantong pekerja imigran Indonesia (PMI)," kata Maruli kepada Kontan.co.id, Selasa (15/1).
Kemnaker sasar 150 desa masuk program desa migran produktif tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berkomitmen mengoptimalkan program desa migran produktif (desmigratif) agar lebih maksimal. Sebab program ini dinilai dapat membangkitkan pembangunan ekonomi di desa. Untuk itu, pada 2019 ini, Kemnakar menargetkan 150 desa masuk program desmigratif. Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemnaker Maruli Apul Hasoloan mengatakan, pada tahun 2017 lalu Kemnaker berhasil membina 122 desa, kemudian tahun 2018 telah membina 130 desa yang tersebar di 87 kabupaten dan 12 provinsi di Indonesia. "Sehingga sampai akhir tahun lalu program ini sudah mencakup 252 desa dan rencananya pada tahun ini bertambah 150 desa lagi di desa kantong pekerja imigran Indonesia (PMI)," kata Maruli kepada Kontan.co.id, Selasa (15/1).