KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Festival Pesona Meti Kei (FPMK) 2017 yang digelar di Maluku Tenggara 19-22 Oktober 2017 menghadirkan seni budaya Kei. Mulai dari Tarik Tali Tangkap Ikan, Cerita Rakyat Kei, hingga tarian tradisional Kei. Tak ketinggalan ada juga ajang diving dan snorkeling, serta lari 10 km mengelilingi pulau Kei Kecil. Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara mengatakan, Maluku Tenggara bisa juga disebut sebagai surga tersembunyi di Indonesia. "Pantai Ngurbloat merupakan pantai dengan pasir putih paling halus di dunia yang dinobatkan oleh Majalah National Geographic. Untuk budayanya, Desa Tanimbar Kei terdapat banyak hal menarik dari kehidupan penduduknya. Mulai dari seni arsitektur, adat istiadat dan kepercayaan kepada leluhur yang masih dipegang sampai saat ini," ujar Ukus dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Senin (23/10). Ukus juga mengingatkan, atraksi di Maluku Tenggara juga harus ditingkatkan, begitu juga dengan aksesibilitas dan amenitasnya. Saat ini, sudah ada 3 maskapai penerbangan yang melayani Ambon-Langgur dengan 4 frekuensi penerbangan. Sedangkan untuk amenitas juga sudah ada hotel dan resort.
Kempar ingin festival Meti Kei berkelas dunia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Festival Pesona Meti Kei (FPMK) 2017 yang digelar di Maluku Tenggara 19-22 Oktober 2017 menghadirkan seni budaya Kei. Mulai dari Tarik Tali Tangkap Ikan, Cerita Rakyat Kei, hingga tarian tradisional Kei. Tak ketinggalan ada juga ajang diving dan snorkeling, serta lari 10 km mengelilingi pulau Kei Kecil. Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara mengatakan, Maluku Tenggara bisa juga disebut sebagai surga tersembunyi di Indonesia. "Pantai Ngurbloat merupakan pantai dengan pasir putih paling halus di dunia yang dinobatkan oleh Majalah National Geographic. Untuk budayanya, Desa Tanimbar Kei terdapat banyak hal menarik dari kehidupan penduduknya. Mulai dari seni arsitektur, adat istiadat dan kepercayaan kepada leluhur yang masih dipegang sampai saat ini," ujar Ukus dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Senin (23/10). Ukus juga mengingatkan, atraksi di Maluku Tenggara juga harus ditingkatkan, begitu juga dengan aksesibilitas dan amenitasnya. Saat ini, sudah ada 3 maskapai penerbangan yang melayani Ambon-Langgur dengan 4 frekuensi penerbangan. Sedangkan untuk amenitas juga sudah ada hotel dan resort.