KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata melakukan sinergi dan menyatukan persepsi antara pemerintah dan stakeholders termask pengelola lokasi wisata untuk mendukung promosi industri pariwisata Indonesia secara masif. Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan bahwa keberhasilan pengembangan pariwisata nasional ditentukan oleh kerjasama yang dilakukan seluruh pihak terkait. Untuk itu, pemerintah perlu mempertemukan berbagai pihak untuk meminta masukan. Salah satunya wahana yang digunakan untuk tujuan tersebut adalah workshop yang berlangsung di Royal Hotel Kuningan, Jakarta, Selasa malam (20/3).
Menurut Arief, dari segi branding atau pemasaran, Kementerian Pariwisata telah melakukan co-branding dengan 10 existing restoran Indonesia. “Saya telah mencoba, namun belum berhasil untuk membuka restoran di luar negeri. Biayanya tidak murah. Dan pemerintah tidak menyediakan anggaran,"ujarnya dalam keterangan resmi Rabu (21/3). Sebagai pembanding, pemerintah Thailand memberi subsidi setara dengan US$ 100.000 bagi yang membuka restoran di luar Thailand. Lantaran tak punya anggaran, Kementerian Pariwisata memutuskan melakukan branding existing restoran yang sudah ada. Atau yang disebut dengan Diaspora Restaurant. "Hal ini tentu saja membawa keuntungan bagi pihak-pihak yang terlibat," ujar Arief Yahya. Deputi Pengembangan Pemasaran I Kempar, I Gde Pitana, mengharapkan lewat worskhop ini dapat membuka peluang kerjasama yang baik sehingga mewujudkan cita-cita bersama yakni mengembangkan pariwisata. Pakar Marketing yang juga Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Manajemen Strategis Kempar Yuswohady, menjabarkan ada empat kategori paket kerjasama dalam workshop ini. Pertama, kategori Wonderful Indonesia Partner dengan syarat utamanya partner harus melakukan ekspor, tentunya dengan brand sendiri minimal dua tahun dan sudah hadir minimal di tiga negara.