Kempar tetapkan Flores sebagai klaster pariwisata



JAKARTA. Kementerian Pariwisata (Kempar) menetapkan kepulauan Flores sebagai salah satu klaster pariwisata Indonesia yang penting untuk dikembangkan bersama sejumlah daerah lainnya.

"Pulau Flores adalah satu dari 25 klaster pariwisata di Indonesia, karena itu pemerintah agar mampu memanfaatkan peluang yang ada," kata Fasilitator Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Untuk Tatakelola Destinasi Pariwisata Flores, Yakobus Mbira, Senin (2/11).

Dia mengatakan, penting bagi pemerintah daerah di kepulauan Flores untuk bisa melakukan sejumlah langkah konkrit terkait pengembangan wisata yang lebih profesional, karena hingga kini masih ada kesenjangan antara promosi wisata dan pengembangan wisata.


Dia meminta pemerintah daerah di delapan kabupaten di Pulau Flores membuang ego daerah untuk mengembangkan pariwisata secara integral karena dunia pariwisata menembus ego sektoral masing-masing daerah.

"Pariwisata tidak bisa dibatasi oleh wilayah administratif. Karena itu diharapkan kerja sama antarpemerintah di sepanjang kepulauan Flores untuk pengembangan pariwisata ini," ujarnya.

Menurut dia, pengembangan pariwisata di NTT, khususnya di Flores, selama ini lebih banyak pada tataran promosi semata, tanpa peningkatan tata kelola obyek wisata yang baik sehingga penting untuk diubah polanya kepada tata kelola.

"Ini harus menjadi tugas bersama untuk mengatasinya. Pariwisata bukan sekadar promosi, tapi juga tata kelolanya," katanya.

Kepala Biro Ekonomi Sekretariat Darah Provinsi Nusa Tenggara Timur Keron Petrus mengatakan infrastruktur menjadi kebutuhan penting dalam pengembangan pariwisata.

Menurut dia, untuk membangun pariwisata, mesti ada aspek partisipasi dari masyarakat dan pelaku pariwisata. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, disebutnya sangat mendukung model pengembangan ekowisata karena lebih menitikberatkan pada aspek menjaga pelestarian lingkungan.

"Ini penting, untuk mejaga keberlangsungan dan keseimbangan ekosistem di daerah, terutama di lokasi pariwisata," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri