KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (Deputi BP3M) Kementerian Pariwisata (Kempar) menggelar Rapat Koordinasi Cross Border di Alilla Hotel Jakarta, pada 7-8 Desember 2017. Rapat koordinasi ini demi memantapkan program kerja untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) lintas batas (cross border) ke Indonesia pada tahun 2018 yang menargetkan sebanyak 3,57 juta wisman. Rapat ini melibatkan seluruh stakeholder dan instansi terkait antara lain Badan Nasional Pengelolaan Perbatassan (BNPP). Salah satu upaya yang dilakukan Kempar untuk mendukung program tersebut adalah menggencarkan promosi serta meningkatkan kunjungan wisman lintas batas (cross border). Deputi BP3M Kemenpar I Gde Pitana mengatakan, posisi Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga baik lewat darat (Malaysia, Timor Leste, dan Papua Nugini) maupun melalui laut (India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Philipinnes, Republik Palau, Australia, Timor Leste, dan Papua Nugi) mempunyai potensi besar dalam menarik kunjungan wisman melalui program Wisata Perbatasan atau Cross Border Tourism.
Kempar tingkatkan kunjungan wisman cross border
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (Deputi BP3M) Kementerian Pariwisata (Kempar) menggelar Rapat Koordinasi Cross Border di Alilla Hotel Jakarta, pada 7-8 Desember 2017. Rapat koordinasi ini demi memantapkan program kerja untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) lintas batas (cross border) ke Indonesia pada tahun 2018 yang menargetkan sebanyak 3,57 juta wisman. Rapat ini melibatkan seluruh stakeholder dan instansi terkait antara lain Badan Nasional Pengelolaan Perbatassan (BNPP). Salah satu upaya yang dilakukan Kempar untuk mendukung program tersebut adalah menggencarkan promosi serta meningkatkan kunjungan wisman lintas batas (cross border). Deputi BP3M Kemenpar I Gde Pitana mengatakan, posisi Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga baik lewat darat (Malaysia, Timor Leste, dan Papua Nugini) maupun melalui laut (India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Philipinnes, Republik Palau, Australia, Timor Leste, dan Papua Nugi) mempunyai potensi besar dalam menarik kunjungan wisman melalui program Wisata Perbatasan atau Cross Border Tourism.