KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian terus mendorong produksi industri berbasis kuningan di dalam negeri melalui pemanfaatan daur ulang bahan baku kuningan atau tembaga dari sisa peralatan rumah tangga atau proyek yang sudah tidak terpakai. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto menjelaskan upaya ini menjadi wujud untuk pelestarian lingkungan. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang saat ini modern, kualitas tetap terjaga dengan bahan baku daur ulang ini. Harjanto menambahkan, industri kuningan dalam negeri saat ini mampu menghasilkan produk casting (peleburan) dan ekstrusi, di antaranya berupa valve, meteran air, serta produk kawat dan turunannya. “Dengan industri kuningan dalam negeri yang masih menggunakan bahan baku berasal dari skrap, memiliki keunggulan dari sisi efisiensi energi dan juga pengendalian lingkungan yang lebih sederhana dibandingkan industri logam dasar yang berasal dari alam,” kata Harjanto pada acara Pelantikan Pengurus Gabungan Industri Peleburan Kuningan Indonesia (Gipelki) di Jakarta, Senin (26/3).
Kemperin : Industri kuningan bisa manfaatkan bahan baku daur ulang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian terus mendorong produksi industri berbasis kuningan di dalam negeri melalui pemanfaatan daur ulang bahan baku kuningan atau tembaga dari sisa peralatan rumah tangga atau proyek yang sudah tidak terpakai. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto menjelaskan upaya ini menjadi wujud untuk pelestarian lingkungan. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang saat ini modern, kualitas tetap terjaga dengan bahan baku daur ulang ini. Harjanto menambahkan, industri kuningan dalam negeri saat ini mampu menghasilkan produk casting (peleburan) dan ekstrusi, di antaranya berupa valve, meteran air, serta produk kawat dan turunannya. “Dengan industri kuningan dalam negeri yang masih menggunakan bahan baku berasal dari skrap, memiliki keunggulan dari sisi efisiensi energi dan juga pengendalian lingkungan yang lebih sederhana dibandingkan industri logam dasar yang berasal dari alam,” kata Harjanto pada acara Pelantikan Pengurus Gabungan Industri Peleburan Kuningan Indonesia (Gipelki) di Jakarta, Senin (26/3).