KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian mendorong percepatan penyelesaian perundingan dalam kerangka kerja sama Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Sebanyak 11 putaran perundingan dilaksanakan sejak Maret 2016. Diharapkan tahun ini IA-CEPA bisa difinalisasi. Seusai bertemu dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan AO, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berharap IA-CEPA bisa ditandatangani ketika Perdana Menteri Australia datang ke Indonesia pada Juli. “Pasalnya, sebagian besar isu terkait sektor industri yang dibahas sudah selesai dan disepakati kedua belah pihak,” ungkap Airlangga dalam keterangan pers, Minggu (3/6). Menperin menyebutkan, misalnya Australia sudah menyetujui jika Indonesia ingin menerapkan tariff rate quota (TRQ) untuk produk baja gulungan canai panas atau dingin (hot/cold rolled steel coil). “Namun untuk in-quota harus diberlakukan automatic import licensing. Selain itu, Australia bersedia mengeliminasi seluruh (100%) pos tarifnya saat perjanjian mulai berlaku,” tuturnya.
Kemperin minta finalisasi kerja sama IA-CEPA dipercepat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian mendorong percepatan penyelesaian perundingan dalam kerangka kerja sama Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Sebanyak 11 putaran perundingan dilaksanakan sejak Maret 2016. Diharapkan tahun ini IA-CEPA bisa difinalisasi. Seusai bertemu dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan AO, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berharap IA-CEPA bisa ditandatangani ketika Perdana Menteri Australia datang ke Indonesia pada Juli. “Pasalnya, sebagian besar isu terkait sektor industri yang dibahas sudah selesai dan disepakati kedua belah pihak,” ungkap Airlangga dalam keterangan pers, Minggu (3/6). Menperin menyebutkan, misalnya Australia sudah menyetujui jika Indonesia ingin menerapkan tariff rate quota (TRQ) untuk produk baja gulungan canai panas atau dingin (hot/cold rolled steel coil). “Namun untuk in-quota harus diberlakukan automatic import licensing. Selain itu, Australia bersedia mengeliminasi seluruh (100%) pos tarifnya saat perjanjian mulai berlaku,” tuturnya.