KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Industri baja di Indonesia tidak hanya semakin kokoh dengan pendalaman struktur menufakturnya dari peningkatkan investasi, tetapi juga kian berdaya saing di pasar global karena produknya bernilai tambah tinggi dan kompetitif. Untuk itu, Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri baja karena hasilnya dibutuhkan menjadi bahan baku bagi sektor lainnya. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto menjelaskan industri baja sebagai sektor hulu, disebut juga mother of industries karena berperan penting untuk memasok kebutuhan bahan baku dalam mendukung proyek infrastruktur dan menopang kegiatan sektor industri lainnya. Harjanto menyampaikan, pihaknya bertekad untuk mendorong peningkatan kapasitas produksi industri baja nasional. “Produksi industri baja di dalam negeri terus dioptimalkan dan diarahkan pada pengembangan produk yang bernilai tambah tinggi, misalnya untuk memenuhi kebutuhan sektor otomotif, perkapalan maupun perkeretaapian. Sehingga kita tidak perlu lagi impor,” tegasnya dalam keterangan pers, Senin (28/1).
Kemperin prediksi ekspor baja bisa naik
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Industri baja di Indonesia tidak hanya semakin kokoh dengan pendalaman struktur menufakturnya dari peningkatkan investasi, tetapi juga kian berdaya saing di pasar global karena produknya bernilai tambah tinggi dan kompetitif. Untuk itu, Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri baja karena hasilnya dibutuhkan menjadi bahan baku bagi sektor lainnya. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto menjelaskan industri baja sebagai sektor hulu, disebut juga mother of industries karena berperan penting untuk memasok kebutuhan bahan baku dalam mendukung proyek infrastruktur dan menopang kegiatan sektor industri lainnya. Harjanto menyampaikan, pihaknya bertekad untuk mendorong peningkatan kapasitas produksi industri baja nasional. “Produksi industri baja di dalam negeri terus dioptimalkan dan diarahkan pada pengembangan produk yang bernilai tambah tinggi, misalnya untuk memenuhi kebutuhan sektor otomotif, perkapalan maupun perkeretaapian. Sehingga kita tidak perlu lagi impor,” tegasnya dalam keterangan pers, Senin (28/1).