Kempit 51% saham Bank Ina, Salim tunggu izin OJK



JAKARTA. PT Bank Ina Perdana Tbk memastikan bahwa saat ini Salim Group merupakan pemegang saham terbesar yaitu sebesar 51%. Masuknya Salim Group ke bank berkode BINA ini melalui rights issue yang dilakukan pada awal Maret 2017 lalu. Salim Group masuk ke Bank Ina melalui tiga perusahaan yaitu PT Indolife Pensiontama, PT Samudra Biru (SB) dan PT Gaya Hidup Masa Kini (GHMK). Indolife tercatat mengempit 22,47% saham Bank Ina. Sedangkan Samudra Biru dan Gaya Hidup Masa Kini masing-masing mengempit 16,51% dan 12,48% saham di Bank Ina Perdana. Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina memastikan bahwa masuknya Salim Group sebagai pemegang saham terbesar di Bank Ina bukan semata bertujuan sebagai investasi. “Tapi lebih kepada pengembangan bisnis dan sinergi kedepan,” ujar Edy dalam paparan publik, Senin (29/5). Walaupun menjadi pemegang saham terbesar, Salim Group menurut Edy belum menjadi pemegang saham pengendali. Hal ini karena saat ini pemegang saham pengendali masih dipegang oleh Philadel Terra Lestari. Saat ini menurut Edy, Salim Group masih menunggu izin OJK terkait dengan pemegang saham pengendali ini. Nantinya dengan masuknya Salim Group sebagai pemegang saham mayoritas ini, akan lebih memudahkan sinergi usaha. Sinergi ini salah satunya adalah dengan partnership korporasi dengan Indogrosir dan Indomaret. Sinergi dengan Salim Group ini nantinya bisa dalam bentuk pembiayaan terutama UKM, dan ritel serta pendanaan. Selain itu, nantinya tidak menutup kemungkinan ada tambahan modal selanjutnya dari Salim melalui rights issue. Terkait hal ini, Edy belum mendetailkan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan