KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemprin) dorong kompetensi sumber daya manusia (SDM) di sektor industri manufaktur sesuai implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0. Peningkatan kualitas tenaga kerja ini untuk mendongkrak produktivitasnya melalui penguasaan teknologi terkini sehinggga menghasilkan produk dalam negeri yang inovatif dan kompetitif. Guna mendorong pertumbuhan industri, ada tiga hal yang utama, yaitu investasi, teknologi, dan SDM. "Kalau investasi dan teknologi, itu bisa kita dapatkan atau beli. Sedangkan, SDM yang terampil harus kita siapkan terutama dalam menghadapi era digital saat ini," kata Sekretaris Jenderal Kemrin, Haris Munandar dalam siaran persnya, Selasa (6/11). Penggunaan teknologi industri 4.0 tersebut di antaranya berbasis pada artificial intelegent, internet of things, wearable (augmented reality atau virtual reality), advance robotic dan 3D printing. "Teknologi tersebut mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas agar industri nasional mempunyai daya saing di pasar domestik maupun global," ujarnya.
Kemprin pacu SDM produktif agar industri lebih inovatif dan kompetitif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemprin) dorong kompetensi sumber daya manusia (SDM) di sektor industri manufaktur sesuai implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0. Peningkatan kualitas tenaga kerja ini untuk mendongkrak produktivitasnya melalui penguasaan teknologi terkini sehinggga menghasilkan produk dalam negeri yang inovatif dan kompetitif. Guna mendorong pertumbuhan industri, ada tiga hal yang utama, yaitu investasi, teknologi, dan SDM. "Kalau investasi dan teknologi, itu bisa kita dapatkan atau beli. Sedangkan, SDM yang terampil harus kita siapkan terutama dalam menghadapi era digital saat ini," kata Sekretaris Jenderal Kemrin, Haris Munandar dalam siaran persnya, Selasa (6/11). Penggunaan teknologi industri 4.0 tersebut di antaranya berbasis pada artificial intelegent, internet of things, wearable (augmented reality atau virtual reality), advance robotic dan 3D printing. "Teknologi tersebut mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas agar industri nasional mempunyai daya saing di pasar domestik maupun global," ujarnya.