Kemtan ajak ibu-ibu tanam cabai



JAKARTA. Polemik lonjakan harga cabai rawit di Tanah Air masih belum menemukan titik terang. Kementerian Pertanian (Kemtan) mulai menggunakan jurus lain, yaitu dengan melibatkan organisasi kewanitaan.

Lewat Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi), para Ibu diajak untuk bercocok tanam cabai di pekarangan rumah masing-masing.

Langkah ini dilakukan agar ibu-ibu rumah tangga bisa memanfaatkan hasil panennya untuk memenuhi kebutuhan cabai masing-masing. Kemtan membagikan 100 bibit aneka cabai kepada perwakilan Iwapi. Acara bagi-bagi bibit cabai ini merupakan bagian dari program 10 juta bibit cabai yang didistribusikan lewat Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Tak hanya cabai yang jadi fokus KRPL. Namun juga, tiap rumah tangga diharapkan untuk membudidayakan bahan pangan lain seperti aneka sayuran dan ternak ayam.

"Kerjasama dengan Iwapi ini sangat penting. Kami juga kerjasama dengan PKK. Ini adalah salah satunya, dengan edukasi dan pembagian bibit gratis," kata Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian saat pembukaan Bazaar Iwapi.

Dia mengatakan, para ibu di rumah punya peranan penting dalam urusan ketahanan pangan nasional. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memenuhi kebutuhan pangan dari produksi skala rumahan sendiri.

Dia mengasumsikan, satu rumah tangga bisa menghemat pengeluaran dapur hingga Rp 1 juta per bulan jika para ibu bercocok tanam aneka sayuran sendiri di halaman rumah.

"Jika satu rumah tangga bisa hemat Rp 1 juta, dikalikan 60 juta rumah tangga seluruh Indonesia, satu bulan kita bisa hemat Rp 60 triliun. Dikali 10 bulan saja sudah hemat lagi Rp 600 triliun," ujar Amran.

Sementara itu, Ketua Umun Iwapi, Nita Yudi mengatakan pembagian bibit juga disertai pendampingan teknis budidaya dari Kemtan. "Hari ini kita dapat bantuan 100 ekor ayam kampung, 200 telur ayam kampung, 100 bibit aneka cabai, dan 166 bibit aneka sayuran (terong, buncis, wortel, kol). Pak Menteri juga berjanji akan bantu pelatihan kepada kita lewat Balitbang," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia