Kemtan ajak tanam cabai, ini kata pengusaha cabai



JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Dadi Sudiana menanggapi langkah yang diambil Kemtan kali ini sebagai langkah yang tidak efektif. Ia menjelaskan bahwa komoditas cabai ini idealnya ditanam di pedesaan karena petani banyak di sana.

Tugas Pemerintah sebenarnya bagaimana agar roda ekonomi di pedesaan. Sedangkan masyarakat kota akan menyerap hasil produksi di pedesaan.

"Jadi bibit cabai jangan ditebar sama ibu-ibu di kota. Mereka belum tentu bisa. Budidaya cabai itu tidak gampang. Jadi jangan nebar garam ke lautlah," tuturnya. Dia mengarahkan agar pemerintah lebih fokus untuk membenahi teknologi budidaya para petani cabai yang notabene ada di pedesaan.


Dadi menjelaskan bahwa naiknya harga cabai karena memang produksinya menurun karena gagal panen. Nah, penyebab gagal panen inilah yang harus segera dicari sumber utama masalahnya oleh pemerintah. Jika sumber utama masalah telah ditemukan, Ia berharap pemerintah bisa berainergi dengan asosiasi dan para petani untuk memperbaiki.

"Harga cabai naik ini siklus tahunan. Harusnya akar permasalahannya sudah ketemu sekarang ini. Jangan sampailah pemerintah mengalihkan persoalan, mengambil langkah pragmatis tapi tidak sesuai dengan sumber masalah utamanya," ungkapnya.

Menurut Dadi, langkah pemerintah untuk melakukan pendampingan mengenai budidaya cabai juga tidak berkelanjutan. Pasalnya, anggota PPL yang ditugaskan untuk menjalankan program pendampingan tidak semuanya menguasai budidaya cabai.

"Jika terjadi sesuatu saat proses budidaya, mereka tidak tahu harus melakukan apa dan bagaimana melakukan budidaya dengan baik dan benar. Jika langkah yang dilakukan seperti ini terus, tidak akan ada pengaruhnya bagi perbaikan komoditas cabai," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia