Kemtan anggarkan Rp 1,2 triliun buat kakao



JAKARTA. Kakao menjadi satu dari dua komoditas setelah tebu yang menjadi prioritas Kementerian Pertanian (Kemtan) untuk dipacu produksinya. Setidaknya, Kemtan telah menganggarkan Rp 1,2 triliun untuk pengembangan komoditas kakao tahun 2015.   

Anggaran ini sekaligus untuk program kakao berkelanjutan atau yang sebelumnya dikenal dengan gerakan nasional atau gernas.

Nantinya, anggaran itu dipakai, pertama untuk peremajaan pohon kakao. Saat ini umur pohon kakao rata-rata 20 tahun sampai 25 tahun dan saatnya proses replanting.


Kedua, subsidi bibit selama setahun. Ketiga, bantuan untuk pupuk, plus pembukaan lahan baru yang tahun ini.

Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian juga berjanji akan membuka lahan baru untuk kakao. Hanya saja berapa luasannya masih dalam tahap kajian dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Arif Zamroni Ketua Asosiasi Petani Kakao Indonesia (APKAI) menyebut saat ini rata-rata produksi petani kakao setiap 1 hektar (ha) hanya mencapai 500 kilogram. Padahal idealnya, produksi sebesar 1 ton per 1 ha.

Kondisi ini terjadi karena petani kakao menghadapi gangguan penyakit tanaman. Misalnya, saat ini pohon kakao petani terkena penyakit dan hama. Sehingga buah kakao yang dihasilkan sangat kecil.

Pada tahun 2014 produksi kakao tanah air sebesar 400.000 ton sampai 450.000 ton. Tahun ini produksi kakao diperkirakan mencapai 550.000 ton sampai 660.000 ton. Kenaikan terjadi karena sudah ada sumbangan tanaman menghasilkan kakao.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto