Kemtan desak BNPB salurkan Rp 40 M untuk Sinabung



JAKARTA. Kementrian Pertanian berharap usulan penyaluran benih senilai Rp 40 miliar untuk petani korban erupsi gunung Sinabung yang diajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera diloloskan. "Kemtan telah mengusulkan bantuan benih senilai senilai Rp 40 miliar untuk 16 desa di sekitar gunung Sinabung pada BNPB. Sifatnya usulan mendesak untuk segera disalurkan," kata Menteri Pertanian Suswono, dalam jumpa pers, Selasa (4/3).Suswono bilang, sebagian pengungsi sudah kembali ke desa masing-masing. "Tapi belum semua, baru 16 desa dari 32 desa," imbuh dia. Penyaluran benih itu diperlukan untuk penanaman kembali lahan tanam baik tanaman pangan maupun hortikultura yang terdampak erupsi gunung Sinabung, Sumatera Utara beberapa waktu silam.Dari data Kemtan yang dikumpulkan dinas-dinas pertanian daerah, diketahui luas tanaman petani yang rusak akibat erupsi Sinabung mencapai 50.921 hektare (ha) di 14 kecamatan. Namun yang mengalami puso atau gagal panen dari luas tersebut sekitar 12.399 ha. Suswono bilang, komoditas yang paling terdampak erupsi Sinabung adalah hortikultura seperti sayuran, tanaman perkebunan yakni kopi, kakao, cengkeh, serta tanaman pangan seperti padi ladang dan jagung. Suswono bilang, total kerugian pertanian dari erupsi Sinabung ini diperkirakan mencapai Rp 1,3 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Saat ini, kata dia, Kemtan telah menyalurkan bantuan benih dan sarana pertanian senilai Rp 2,7 miliar. Wujudnya, benih sayuran untuk 183 ha, benih kopi senilai Rp 0,93 miliar untuk 92 ha serta alat dan mesin pertanian senilai Rp 1,17 miliar. "Untuk benih kopi sedang proses administrasi bantuan sosial (bansos), sedangkan alat mesin sudah ada di dinas Kabupaten Karo dan segera dibagikan kepada kelompok tani," ujar Suswono. Dalam rapat kabinet terbatas beberapa pekan lalu, kata Suswono, telah diputuskan bahwa dana bantuan pertanian untuk petani korban Sinabung sebesar Rp 129 miliar. "Dari dana darurat ketahanan pangan (kontigensi) APBN 2014 yang totalnya Rp 3 triliun," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Sanny Cicilia