JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemntan) menyatakan mendukung kebijakan Bulog mengimpor beras. Sebab, hal ini demi mengamankan stok minimal 1,5 juta ton beras di akhir tahun. Menteri Pertanian Suswono bilang pemenuhan kebutuhan dalam negeri lebih diutamakan. Dengan demikian, kalau memang harus melakukan impor maka hal itu sah-sah saja dilakukan. "Bulog diberikan amanat untuk mengamankan stok beras hingga akhir tahun, sumbernya bisa darimana saja, termasuk impor dari Pakistan," kata Suswono, Kamis (9/12).Sebelumnya, dalam rapat Badan Anggaran DPR RI, Selasa (7/12), DPR menyetujui penambahan anggaran sebesar Rp 1,228 triliun. Untuk program itu, Bulog menyatakan siap menggandeng Pakistan dalam kerjasama penyediaan stok beras untuk kebutuhan impor melalui kerjasama pemerintah dengan pemerintah atawa goverment to goverment (G2G). Pakistan akan menjadi negara ketiga, selain Thailand dan Vietnam yang telah melakukan ikatan perjanjian sebelumnya.Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso mengatakan Duta Besar Pakistan di Indonesia telah menawarkan kerjasama tersebut. Hal ini menyusul surplus beras di negara tersebut sekitar 1 juta ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kemtan dukung Bulog impor beras dari Pakistan
JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemntan) menyatakan mendukung kebijakan Bulog mengimpor beras. Sebab, hal ini demi mengamankan stok minimal 1,5 juta ton beras di akhir tahun. Menteri Pertanian Suswono bilang pemenuhan kebutuhan dalam negeri lebih diutamakan. Dengan demikian, kalau memang harus melakukan impor maka hal itu sah-sah saja dilakukan. "Bulog diberikan amanat untuk mengamankan stok beras hingga akhir tahun, sumbernya bisa darimana saja, termasuk impor dari Pakistan," kata Suswono, Kamis (9/12).Sebelumnya, dalam rapat Badan Anggaran DPR RI, Selasa (7/12), DPR menyetujui penambahan anggaran sebesar Rp 1,228 triliun. Untuk program itu, Bulog menyatakan siap menggandeng Pakistan dalam kerjasama penyediaan stok beras untuk kebutuhan impor melalui kerjasama pemerintah dengan pemerintah atawa goverment to goverment (G2G). Pakistan akan menjadi negara ketiga, selain Thailand dan Vietnam yang telah melakukan ikatan perjanjian sebelumnya.Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso mengatakan Duta Besar Pakistan di Indonesia telah menawarkan kerjasama tersebut. Hal ini menyusul surplus beras di negara tersebut sekitar 1 juta ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News