Kemtan genjot produksi susu segar melalui program Upsus Siwab



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mengurangi ketergantungan impor susu, Kementerian Pertanian (Kemtan) tengah berupaya meningkatkan populasi sapi perah melalui Upaya Khusus Sapi Wajib Bunting (Upsus Siwab).

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemtan I Ketut Diarmita mengatakan,  peningkatan populasi tersebut dilakukan melalui program Upsus Siwab yakni dengan Inseminasi Buatan (IB) dari 2017 hingga 2018 sudah  terealisasi 7.964.131 ekor dengan kelahiran pedet mencapai 2.743.902 ekor. 

"Sebanyak 2,7 juta sapi potong saat ini, normalnya sapi perah itu per hari mampu memproduksi 20-25 liter susu. Sekarang ini 10-12 liter," kata Diarmita, Selasa (8/1).


Sayangnya, sejauh ini populasi sapi perah masih sedikit dari angka 2,7 juta sapi tersebut. Bahkan hasil berupa susu dan daging harus menunggu selama tiga tahun atau saat sapi sudah berada dalam usia produktif.

"Upsus siwab kelahiran 2017 - 2018 adalah 2,7 juta ekor dimana 500 sapi perah dan sisanya sapi potong. Produktif nya 2020 (3 tahun)," tambah Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen PKH Sugiono di Kemtan.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Fini Murfiani menambahkan,  bahwa saat ini produksi susu 20% dari kebutuhan konsumsi masyarakat. Oleh sebab itu 80% kebutuhan masyarakat masih mengimpor susu.

"Produksi masih 20% dimana tiga tahun sebelumnya terjadi penurunan populasi tapi sekarang sudah naik lagi. Makanya 80% kita masih impor dan kita meningkatkannya melalui upsus siwabnya," ujanya.

Fini menyebut data BPS menunjukkan bahwa konsumsi per kapita pertahun itu sekitar 16,6 liter per kapita per tahun. Namun demikian dengan program ini Fini berharap akan meningkatkan produmsi susu sapi di tahun 2026 hingga 60%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli