Kemtan jamin Indonesia bebas selada romaine yang terserang wabah e.coli



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian memastikan bahwa Indonesia aman dari ancaman bakteri E.Coli yang terkandung pada Selada Romaine seperti yang tengah mewabah di Amerika Serikat dan Kanada.

Melansir informasi dari Badan Pengendalian Wabah dan Pencegahan (CDC) Amerika Serikat, terdapat 32 laporan penyebaran penyakit ini yang tersebar di 11 negara bagian. CDC telah mengimbau masyarakatnya untuk tidak makan selada ini dalam bentuk apapun hingga mereka mempelajari lebih lanjut masalah ini.

Guna mengantisipasi hal ini, Kementan melalui Badan Karantina Pertanian menjamin bahwa jenis selada romaine sampai saat ini belum masuk ke Indonesia.


"Saya telah menginstruksikan seluruh jajaran Karantina untuk memperketat pengawasan. Jika komoditas ini masuk dalam recognisi segera di lakukan tindakan penolakan," kata Banun Harpini Kepala Barantan melalui keterangan tertulisnya, Jumat (23/11).

Pemerintah telah mengantisipasi dan menjaga kemungkinan masuknya sayuran jenis ini yang berasal dari negara yang tengah dilanda wabah.

Sebetulnya kata Banun, masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir akan ancaman bakteri mematikan yang ada dalam selada romaine. Pasalnya Indonesia tidak membuka kebijakan impor selada baik dari Amerika maupun Kanada, karena selada kita justru  diekspor Singapura, dan Malaysia, jelasnya.

Namun sebagai langkah antisipasi tetap akan dilakukan. Sebab menurutnya bisa saja masyarakat Indonesia ada yang melancong ke Amerika Serikat dan Canada kemudian membawa oleh-oleh selada romaine dengan bakteri E.Coli tersebut.

“Untuk mencegah masuknya selada romaine dari Amerika Serikat dan Kanada atau yang dibawa para pelancong dari kedua negara tersebut. Kami sudah siapkan petugas disemua pintu masuk Indonesia, dengan instruksi surat edar,” jelas Banun.

Dengan adanya jaminan dari pemerintah, maka dihimbau kepada masyarakat untuk tetap mengkonsumsi buah dan sayuran asal lokal. Kualitas dan rasa tidak kalah enak dari produk impor serupa. Terjaga pengendalian dan pola tanamnya, jadi lebih sehat dan aman, pungkas Banun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia