JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) mengkaji opsi impor beras demi mencukupi kebutuhan atau stok beras di dalam negeri. Namun, Kemtan menggaris bawahi, kalaupun dilakukan, impor beras tersebut bukan karena produksi panen yang rendah. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hari Priyono mengatakan, opsi impor beras kini dibahas dengan pertimbangan kebutuhan beras nasional selama satu tahun. Kemtan, kata Hari, juga mempertimbangkan bahwa panen masih terjadi di beberapa daerah. Dus, Kemtan masih mengkaji dan menghitung panen yang saat ini berlangsung untuk kebutuhan setahun. "Namun harus diakui, harga jual gabah petani masih di bawah harga pembelian pemerintah (HPP). Namun harga beras juga tinggi di beberapa tempat tertentu. Faktor itu semua menjadi landasan pertimbangan pemerintah untuk impor," papar Hari pada Selasa (12/5) di Gedung Kemtan. Hari membantah anggapan bahwa Kemtan mengusulkan impor untuk menjaga stok beras Bulog sampai Hari Raya Idul Fitri datang. Bahkan, Kemtan kembali mendorong Bulog agar lebih terpacu menyerap gabah di tingkat petani.
Kemtan kaji opsi impor beras
JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) mengkaji opsi impor beras demi mencukupi kebutuhan atau stok beras di dalam negeri. Namun, Kemtan menggaris bawahi, kalaupun dilakukan, impor beras tersebut bukan karena produksi panen yang rendah. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hari Priyono mengatakan, opsi impor beras kini dibahas dengan pertimbangan kebutuhan beras nasional selama satu tahun. Kemtan, kata Hari, juga mempertimbangkan bahwa panen masih terjadi di beberapa daerah. Dus, Kemtan masih mengkaji dan menghitung panen yang saat ini berlangsung untuk kebutuhan setahun. "Namun harus diakui, harga jual gabah petani masih di bawah harga pembelian pemerintah (HPP). Namun harga beras juga tinggi di beberapa tempat tertentu. Faktor itu semua menjadi landasan pertimbangan pemerintah untuk impor," papar Hari pada Selasa (12/5) di Gedung Kemtan. Hari membantah anggapan bahwa Kemtan mengusulkan impor untuk menjaga stok beras Bulog sampai Hari Raya Idul Fitri datang. Bahkan, Kemtan kembali mendorong Bulog agar lebih terpacu menyerap gabah di tingkat petani.