Kemtan klaim impor buah sangat kecil



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Buah dan Bunga Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kemtan), Sarwo Edhi mengklaim jumlah ekspor buah masih sangat kecil dibandingkan jumlah produksi.

Menurutnya, hal tersebut dapat dibuktikan dari jumlah impor tahun 2016 yang hanya sekitar 2,35% atau hanya sekitar 432.270 ton dibandingkan produksi yang mencapai 18,3 juta ton.

"Realisasi impor sangat kecil dibandingkan produksi. RIPH yang diusulkan memang besar, tetapi Surat Persetujuan Impor (SPI) yang dikabulkan kecil," ujar Sarwo kepada Kontan.co.id, Rabu (3/1).


Sarwo pun mengatakan, jenis buah yang diimpor saat ini merupakan buah subtropis yang tidak diproduksi di Indonesia seperti jeruk, mangga, apel.

Bahkan menurutnya, impor jeruk hanya sekitar 1,3% atau sekitar 26.313 ton dari produksi .014.206 ton, impor durian hanya 4.968 ton dari 1.814.540 ton, dan impor durian sekitar 1.887 ton dari produksi 735.419 ton.

Menurut Edi, Kemtan pun berupaya menurunkan impor buah di tahun 2017 dan 2018. Dia bilang, pada 2017 impor buah sudah dibatasi mengingat Indonesia sudah bisa memproduksi buah dalam jumlah yang besar.

"Impor hanya bisa dilakukan apabila tidak panen raya atau produksi lokal tidak bisa memenuhi kebutuhan lokal," jelas Sarwo.

Sarwo berpendapat, kualitas buah Indonesia tidak kalah dengan buah impor. Kemtan juga mencoba memberikan pelatihan kepada petani terkait penataan pasca panen. Dengan begitu, petani akan bisa mengelola buah setelah dipanen sesuai dengan standar internasional.

Tahun 2017, Kemtan pun menargetkan akan bisa memproduksi buah hingga 20 juta ton. Untuk mencapai hal ini terjadi beberapa hal yang dilakukan, mulai dari pengembangan kawasan komoditas buah, memberikan bantuan benih dan pupuk, mengadakan pemeliharaan kebun yang akan berbuah, dan memberikan bimbingan teknis pada petani dalam budidaya dan pasca panen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto