JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) menargetkan tidak akan impor beras tahun depan dalam rangka menuju swasembada pangan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menambah luas tambah tanam padi rata-rata satu juta ha per bulan. Penambahan luas lahan tambah tanam itu dilakukan pada musim paceklik yakni bulan Juli, Agustus, September dan Oktober. Dalam 15 tahun terakhir, rata-rata luas lahan tanam pada bulan paceklik 500.000-600.000 ha. Akibatnya, Indonesia selalu impor beras pada musim paceklik. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, dengan menargetkan luas tanam rata-rata satu juta per bulan, maka produksi padi bisa melampauhi kebutuhan akan beras per bulan. "Ini merupakan salah satu strategi kami agar tahun depan kita tidak lagi impor beras," ujar Amran, Senin (14/11).
Kemtan menargetkan tak impor beras di 2017
JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) menargetkan tidak akan impor beras tahun depan dalam rangka menuju swasembada pangan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menambah luas tambah tanam padi rata-rata satu juta ha per bulan. Penambahan luas lahan tambah tanam itu dilakukan pada musim paceklik yakni bulan Juli, Agustus, September dan Oktober. Dalam 15 tahun terakhir, rata-rata luas lahan tanam pada bulan paceklik 500.000-600.000 ha. Akibatnya, Indonesia selalu impor beras pada musim paceklik. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, dengan menargetkan luas tanam rata-rata satu juta per bulan, maka produksi padi bisa melampauhi kebutuhan akan beras per bulan. "Ini merupakan salah satu strategi kami agar tahun depan kita tidak lagi impor beras," ujar Amran, Senin (14/11).