JAKARTA. Program asuransi pertanian akan mulai dilakukan dalam skala luas mencapai 1 juta hektare (ha) akan mulai berjalan tahun depan di seluruh Indonesia. Pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 juga sudah menganggarkan Rp 150 miliar untuk subsidi premi. Pelaksanaan itu dilakukan setelah sebelumnya Kementerian Pertanian (Kemtan) melakukan uji coba di Jombang dan Nganjuk, Jawa Timur. Uji coba juga dilakukan di Oku Timur, Sumatera Selatan. Menurut Menteri Pertanian Suswono mengatakan, walau uji coba sudah dilakukan namun besaran premi asuransi pertanian masih perlu dikaji. Sebelumnya dalam uji coba, Kemtan telah menetapkan premi sebesar 3% dari biaya produksi pertanian padi per hektare yang sebesar Rp 6 juta. Dari nilai premi Rp 180.000 itu, sebesar 80% ditanggung pemerintah dan 20% dari swadaya petani. "Ternyata hasilnya cukup efektif, banyak petani puas," kata Suswono di Jakarta, Senin (21/7).
Kemtan mengkaji besaran premi asuransi pertanian
JAKARTA. Program asuransi pertanian akan mulai dilakukan dalam skala luas mencapai 1 juta hektare (ha) akan mulai berjalan tahun depan di seluruh Indonesia. Pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 juga sudah menganggarkan Rp 150 miliar untuk subsidi premi. Pelaksanaan itu dilakukan setelah sebelumnya Kementerian Pertanian (Kemtan) melakukan uji coba di Jombang dan Nganjuk, Jawa Timur. Uji coba juga dilakukan di Oku Timur, Sumatera Selatan. Menurut Menteri Pertanian Suswono mengatakan, walau uji coba sudah dilakukan namun besaran premi asuransi pertanian masih perlu dikaji. Sebelumnya dalam uji coba, Kemtan telah menetapkan premi sebesar 3% dari biaya produksi pertanian padi per hektare yang sebesar Rp 6 juta. Dari nilai premi Rp 180.000 itu, sebesar 80% ditanggung pemerintah dan 20% dari swadaya petani. "Ternyata hasilnya cukup efektif, banyak petani puas," kata Suswono di Jakarta, Senin (21/7).