Kemtan minta Zanzibar beri akses pasar komoditas perkebunan Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) meminta Zanzibar, salah satu negara bagian dari Tanzania, untuk memberikan perluasan akses pasar untuk komoditas perkebunan Indonesia, khususnya crude palm oil (CPO) dan kakao.

Tak hanya komoditas perkebunan. Indonesia juga meminta peruasa pasar untuk obat hewan dan daging ayam. Sementara itu, Zanzibar pun meminta akses pasar cengkeh ke Indonesia.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal Kemtan Syukur Iwantoro mengatakan, Indonesia dan Zanzibar merupakan dua produsen cengkeh dunia. Namun, jenis cengkeh yang dihasilkan memiliki karakteristik yang berbeda dan kedua jenis cengkeh tersebut saling melengkapi dalam proses industri rokok.


“Untuk jenis cengkeh yang diproduksi dari Zanzibar sejauh ini kita impor dari negara Afrika lainnya, jadi pasar kita juga terbuka untuk cengkeh dari Zanzibar sepanjang bisa bersaing baik harga maupun kualitasnya dengan cengkeh sejenisnya yang selama ini kita impor dari negara lain,” ujar Syukur Rabu (1/8).

Syukur mengungkap, selama ini cengkeh Indonesia juga diekspor ke Timur Tengah dan India untuk campuran bumbu masak.

Hari ini, Delegasi Kementerian Pertanian telah menerima kunjungan Delegasi Zanzibar yang dipimpin oleh Menteri Perdagangan dan Industri Zanzibar Hon. Ambassador Amina Salum Ali dan didampingi oleh Menteri Sekretariat Negara dan beberapa Pejabat Kementerian Zanzibar.   Pihak Zanzibar menyampaikan ketertarikannya untuk belajar dari keberhasilan Indonesia membangun sektor pertanian, khususnya untuk peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung, serta peningkatan nilai tambah produk hortikultura dan perkebunan.

Zanzibar pun meminta bantuan Indonesia untuk mendorong proses medernisasi sektor pertanian melalui bantuan alsintan, pengembangan varietas bibit unggul, penanganan pasca panen, serta pemasaran.   Indonesia pun meminta agar pihak Zanzibar menyampaikan permohonan resmi secara tertulis melalui jalur diplomatik. Rencana kerjasama ini dapat diposisikan dibawah payung MoU on Agricultural Cooperation dengan Tanzania, dan dapat di follow-up melalui pertemuan rutin Joint Agricultural Cooperation Committee (JACC).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .