KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) menilai pengembangan produk pertanian di tahun 2019 diwarnai sejumlah tantangan yang tidak mudah. Salah satu tantangan yang sudah ada di depan mata adalah perubahan iklim. Perubahan iklim ini dinilai dapat memengaruhi pergerakan harga komoditas di pasar global. Selain perubahan iklim, faktor standarisasi produk dan biaya logistik atau distribusi juga turut menentukan. Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Kemtan Hari Priono mengatakan, Kemtan melihat perubahan iklim dapat dijadikan kesempatan untuk meningkatkan produksi pertanian. Ia mengambil contoh, seperti pola tanam padi yang dulu kerap dibagi menjadi dua periode yakni Oktober-Maret dan April-September tidak lagi sepenuhnya dapat dijadikan patokan dalam pengembangan pertanian. "Sebab di musim hujan seperti saat ini, kita masih menemukan ada juga daerah yang belum mengalami hujan, nah kita harus melihat ini sebagai peluang. Bagaimana kita menyesuaikan diri dengan kondisi iklim,"ujarnya dalam diskusi Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) di Gedung Kemtan, Selasa (4/12).
Kemtan nilai tantangan pertanian 2019 ada distribusi dan standarisasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) menilai pengembangan produk pertanian di tahun 2019 diwarnai sejumlah tantangan yang tidak mudah. Salah satu tantangan yang sudah ada di depan mata adalah perubahan iklim. Perubahan iklim ini dinilai dapat memengaruhi pergerakan harga komoditas di pasar global. Selain perubahan iklim, faktor standarisasi produk dan biaya logistik atau distribusi juga turut menentukan. Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Kemtan Hari Priono mengatakan, Kemtan melihat perubahan iklim dapat dijadikan kesempatan untuk meningkatkan produksi pertanian. Ia mengambil contoh, seperti pola tanam padi yang dulu kerap dibagi menjadi dua periode yakni Oktober-Maret dan April-September tidak lagi sepenuhnya dapat dijadikan patokan dalam pengembangan pertanian. "Sebab di musim hujan seperti saat ini, kita masih menemukan ada juga daerah yang belum mengalami hujan, nah kita harus melihat ini sebagai peluang. Bagaimana kita menyesuaikan diri dengan kondisi iklim,"ujarnya dalam diskusi Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) di Gedung Kemtan, Selasa (4/12).