Kemtan permudah izin impor sapi betina produktif



JAKARTA. Meski belum dirilis resmi, sensus sapi yang diadakan oleh Badan Pusat Statistik memperlihatkan populasi sapi nasional menurun tajam. Karena itu, untuk meningkatkan populasi sapi, Kementerian Pertanian (Kemtan) menyiapkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) yang memperbolehkan impor sapi betina produktif. Saat ini, beleid tersebut sedang disingkronkan dengan peraturan-peraturan yang lain.

Suswono, Menteri Pertanian mengatakan, draf terkait dengan kebijakan tersebut sudah ada dan saat ini dalam tahap pematangan. "Yang jelas draf sudah ada dan dalam pematangan," kata Suswono, Selasa Malam (2/7). Dengan kebijakan tersebut, diharapkan populasi sapi di dalam negeri bertambah sehingga swasembada daging sapi semakin cepat terealisasi.

Selain lebih mudah dalam menambah populasi sapi, Syukur Iwantoro, Dirjen Peternakan Kemtan mengatakan, mengimpor sapi betina produktif juga lebih murah dibandingkan dengan membeli sapi bibit murni.


Syukur menghitung, bila harga bibit sapi murni harga belinya mencapai Rp 40 juta per ekor, harga sapi betina produktif hanya sekitar Rp 8 juta-Rp 10 juta per ekor.

Bila bibit sapi murni dapat berproduksi hingga sembilan kali, sapi betina produktif masih berproduksi hingga tiga sampai empat kali. Usia sapi betina produktif sekitar 1,5 tahun-6 tahun. Bahkan di Australia sapi betina produktif termasuk dalam kotegori komersial sehingga dapat dipotong.

Dalam beleid yang segera terbit tersebut, terdapat persyaratan yang harus dipenuhi oleh importir. Seperti halnya impor bibit sapi murni, proses impor sapi betina produktif harus didampingi oleh selektor atau dokter hewan. Selain itu, alat reproduksi sapi betina produktif tersebut juga harus baik sehingga masih dapat berproduksi normal.

Syukur menambahkan, anakan sapi betina produktif tidak boleh digunakan sebagai indukan tetapi harus dipotong. Pasalnya, silsilah dari sapi tersebut tidak jelas sehingga bila digunakan sebagai indukan produksinya tidak maksimal.

Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) Johny Liano mengatakan, pihaknya telah lama menunggu disahkannya kebijakan diperbolehkannya pembelian sapi betina produktif tersebut. "Sampai sekarang kami menunggu itu, sudah satu tahun," kata Johny.Johny mendukung penuh dengan dikeluarkannya kebijakan tersebut. Bila permentan tersebut dikeluarkan para pengusaha pengemukan sapi akan swasembada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fitri Arifenie