Kemtan: Produksi jagung naik karena ada areal tanam baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) mengatakan, tahun ini tak ada masalah produksi jagung. Bahkan berdasarkan Angka Ramalan I (ARAM I) tahun ini, produksi jagung mencapai 28 juta ton dengan perkiraan surplus jagung sebanyak 4 juta ton.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kemtan Sumardjo Gatot Irianto, mengatakan produksi jagung tahun ini sangat menjanjikan karena kebijakan pemerintah untuk menghentikan impor jagung.

Tak hanya itu, produksi jagung juga diperkirakan meningkat karena bantuan pemerintah untuk menambah areal tanam baru. "Kami berupaya areal tanam baru ini di lahan yang belum pernah ditanami jagung," tutur Sumardjo, Selasa (25/9).


Menurut Sumardjo, setidaknya tahun ini terdapat 9,8 juta hektare luas tanam jagung. Angka ini merupakan luas panen di tahun lalu seluas 7 juta hektare, ditambah dengan program penambahan lahan tanam baru di tahun ini yang mencapai 2,8 juta hektare.

Sumardjo yakin luas tanam ini masih akan bertambah karena ada efek domino dari penambahan luas areal tanam tahun lalu. "Bagi yang sudah tahu menanam jagung itu baik, dia akan menanam lagi," ujar Sumardjo.

Nantinya, penambahan lahan jagung ini akan dilakukan di tempat-tempat yang belum ditanami jagung seperti di bawah tegakan kelapa dan kelapa sawit bahkan pekarangan yang belum digunakan. Nantinya, penanaman jagung ini tak banyak dilakukan di wilayah Jawa melainkan di wilayah Maluku, Sulawesi Utara dan Kalimantan Selatan.

Terkait kenaikan harga jagung yang terjadi beberapa waktu terakhir, Sumardjo berpendapat kenaikan harga ini bukan hanya karena masalah pasokan. Namun, dipengaruhi masalah distribusi panen, terlebih bila lokasi panen tidak berada di wilayah yang terintegrasi dengan sentra peternakan dan industri pakan ternak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi