JAKARTA. Impor sapi kembali hangat setalah Kementerian Pertanian (Kemtan) mengusulkan importasi sapi dan daging sapi tahun 2015 dikoreksi. Berdasarkan perhitungan Kemtan, idealnya importasi sapi dan daging sapi hanya berada di kisaran 45.300 ton. Dengan perhitungan tersebut, impor hanya akan mencapai sekitar 10% dari total kebutuhan daging sapi yang mencapai 450.000 ton. Dengan program kerja yang dilakukan sejak tahun 2010, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemtan Syukur Iwantoro bilang, suplai sapi domestik sudah dapat memenuhi hingga 90%. Ini hasil dari perbaikan, seperti Rumah Potong Hewan (RPH) serta pembenahan jalur distribusi sentra produksi dan konsumsi. Namun, angka rencana impor ini jauh lebih mini ketimbang hitungan kebutuhan Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) yang mencapai 640.000 ton atau meningkat 8,5% dibandingkan proyeksi tahun ini yang sebanyak 590.000 ton.
Kemtan rekomendasikan penurunan impor sapi di 2015
JAKARTA. Impor sapi kembali hangat setalah Kementerian Pertanian (Kemtan) mengusulkan importasi sapi dan daging sapi tahun 2015 dikoreksi. Berdasarkan perhitungan Kemtan, idealnya importasi sapi dan daging sapi hanya berada di kisaran 45.300 ton. Dengan perhitungan tersebut, impor hanya akan mencapai sekitar 10% dari total kebutuhan daging sapi yang mencapai 450.000 ton. Dengan program kerja yang dilakukan sejak tahun 2010, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemtan Syukur Iwantoro bilang, suplai sapi domestik sudah dapat memenuhi hingga 90%. Ini hasil dari perbaikan, seperti Rumah Potong Hewan (RPH) serta pembenahan jalur distribusi sentra produksi dan konsumsi. Namun, angka rencana impor ini jauh lebih mini ketimbang hitungan kebutuhan Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) yang mencapai 640.000 ton atau meningkat 8,5% dibandingkan proyeksi tahun ini yang sebanyak 590.000 ton.