Kemtan sebar benih kedelai 40.000 ton



JAKARTA. Kementrian Pertanian (Kemtan) menyiapkan benih kedelai 40.000 ton untuk musim tanam Juli sampai September. Benih kedelai tersebut akan diberikan secara langsung kepada petani dalam rangka upaya menambah areal tanaman kedelai.

Benih tersebut akan didistribusikan ke sentra-sentra produksi kedelai di Aceh, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogjakarta, Jawa Timur, Sulawesi dan Nusa Tenggara. "Kebutuhan benih sekitar 3.000 ton per bulan per wilayah," ujar Maman Budiman, Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi, Senin (2/9).

Kemtan menargetkan, tahun ini ada tambahan areal kedelai seluas 110.000 hektare (ha). Namun sampai Juli, yang terealisasi baru 37.839 ha atau 34,4% dari target. Penambahan areal lahan ini untuk mengerek produksi.


Pada awal tahun 2013, Kemtan optimistis produksi kedelai bisa mencapai 1,5 juta ton. Namun kini Kemtan memperkirakan produksi kedelai tahun ini hanya sekitar 1 juta ton saja. Perkiraan Kemtan ini lebih tinggi dari prediksi Badan Pusat Statistik (BPS). "Prediksi BPS produksi kedelai hanya 847.000 ton. Tapi dengan lahan 600.000 ha bisa lebih dari itu," katanya.

Yang pasti, hingga akhir semester pertama 2013, realisasi produksi kedelai hanya 296.000 ton.

Rupanya, menurut Udhoro Kasih Anggoro, Dirjen Tanaman Pangan Kemtan, upaya stabilitas harga kedelai pemerintah dengan menetapkan harga patokan kedelai Rp 7.000 per kg belum cukup menarik bagi petani untuk bersedia menanam kedelai.

Soalnya, untuk meraih omzet sekitar Rp 18 juta per ha, harga kedelai di pasar harus Rp 9.000 per kg. Itulah sebabnya, petani lebih suka menanam jagung, karena dengan asumsi harga jagung Rp 3.000 per kg, dari setiap hektare (ha), petani bisa memperoleh omzet Rp 18 juta. Padahal, resiko bercocok tanam kedelai, menurut Udhoro juga lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fitri Arifenie