KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) telah menargetkan produksi buah tahun ini sekitar 20 juta ton. Kemtan pun optimistis target tersebut dapat tercapai. Sarwo Edhi, Direktur Buah dan Bunga Direktorat Jenderal Hortikultura Kemtan mengungkap, dirinya yakin target tersebut tercapai mengingat curah hujan yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, dia pun mengungkap bahwa tahun ini pemupukan dan penanganan hama lebih baik dibandingkan sebelumnya. Menurut Sarwo, produksi buah terus menunjukkan peningkatan. Sejak 2013 produksi buah sebesar 18 juta, produksi tahun 2014 sebesar 18,8 juta ton, dan pada 2015 produksi sekitar 20 juta ton. Hanya saja, terjadi penurunan produksi pada 2016 menjadi 18,2 juta ton. "Penurunan ini terjadi karena adanya anomali iklim," ujar Sarwo kepada Kontan.co.id, Senin (18/12). Sayangnya, Sarwo tidak menyebutkan berapa realisasi produksi buah hingga saat ini. Menurutnya, angka produksi baru akan tercatat di awal tahun mendatang. Namun, dia pun menyebutkan bahwa terdapat berbagai jenis buah yang digenjot produksinya. Tahun ini, buah-buah yang terus ditingkatkan produksinya adalah buah komoditas ekspor seperti pisang, manggis, mangga, salak dan rambutan. Di tahun sebelumnya, produksi pisang lokal sudah mencapai 7 juta ton, jeruk 2 juta ton, manggis 162.862 ton, dan salak sekitar 700.000 ton. Sarwo mengakui beberapa buah-buahan yang masih diimpor digenjot produksinya. Bahkan, tahun ini impor buah lengkeng hanya berlangsung dalam 2 bulan, yakni Juli dan Agustus. Menurut Sarwo, hal tersebut didorong oleh produksi lengkeng yang dirasa sudah mencukupi permintaan dalam negeri. "Tahun depan diharapkan tidak ada impor lagi," ujarnya. Ekspor buah tahun ini pun diharapkan dapat meningkat dibandingkan sebelumnya. Kemtan memperkirakan ekspor buah bisa mencapai 76.000 ton, dibandingkan tahun sebelumnya yang berkisar 60.000 ton.
Kemtan yakin produksi buah capai target
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) telah menargetkan produksi buah tahun ini sekitar 20 juta ton. Kemtan pun optimistis target tersebut dapat tercapai. Sarwo Edhi, Direktur Buah dan Bunga Direktorat Jenderal Hortikultura Kemtan mengungkap, dirinya yakin target tersebut tercapai mengingat curah hujan yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, dia pun mengungkap bahwa tahun ini pemupukan dan penanganan hama lebih baik dibandingkan sebelumnya. Menurut Sarwo, produksi buah terus menunjukkan peningkatan. Sejak 2013 produksi buah sebesar 18 juta, produksi tahun 2014 sebesar 18,8 juta ton, dan pada 2015 produksi sekitar 20 juta ton. Hanya saja, terjadi penurunan produksi pada 2016 menjadi 18,2 juta ton. "Penurunan ini terjadi karena adanya anomali iklim," ujar Sarwo kepada Kontan.co.id, Senin (18/12). Sayangnya, Sarwo tidak menyebutkan berapa realisasi produksi buah hingga saat ini. Menurutnya, angka produksi baru akan tercatat di awal tahun mendatang. Namun, dia pun menyebutkan bahwa terdapat berbagai jenis buah yang digenjot produksinya. Tahun ini, buah-buah yang terus ditingkatkan produksinya adalah buah komoditas ekspor seperti pisang, manggis, mangga, salak dan rambutan. Di tahun sebelumnya, produksi pisang lokal sudah mencapai 7 juta ton, jeruk 2 juta ton, manggis 162.862 ton, dan salak sekitar 700.000 ton. Sarwo mengakui beberapa buah-buahan yang masih diimpor digenjot produksinya. Bahkan, tahun ini impor buah lengkeng hanya berlangsung dalam 2 bulan, yakni Juli dan Agustus. Menurut Sarwo, hal tersebut didorong oleh produksi lengkeng yang dirasa sudah mencukupi permintaan dalam negeri. "Tahun depan diharapkan tidak ada impor lagi," ujarnya. Ekspor buah tahun ini pun diharapkan dapat meningkat dibandingkan sebelumnya. Kemtan memperkirakan ekspor buah bisa mencapai 76.000 ton, dibandingkan tahun sebelumnya yang berkisar 60.000 ton.