Kemudahan Mencari Pinjaman Ultra Mikro di Gerai Senyum Bikin Nasabah Tersenyum



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rintik hujan membasahi tanah Purworejo sejak pagi hari, Jumat (1/12). Kendati begitu, kantor unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) Butuh yang berada di Kecamatan Butuh, Purworejo, Jawa Tengah, tetap tampak ramai.

Kantor BRI tersebut tampak dipenuhi nasabah berusia lanjut, sebagian besar ditemani keluarga atau kerabatnya yang lebih muda. Maklum, di awal bulan, banyak pensiunan yang mengambil duit pensiun mereka.

Di antara banyak pensiunan tersebut, di salah satu konter yang bertuliskan Pegadaian di sudut ruang BRI, tampak seorang pria tengah menunjukkan beberapa berkas. Pria tersebut dilayani petugas yang dengan telaten memeriksa berkas-berkas tersebut.


Pria tersebut bernama Imam Basori. Saat itu, ia tengah mengajukan pinjaman dengan menggadaikan emas di Pegadaian. Lo, kok mengurus pinjaman Pegadaian di kantor BRI?

Jangan kaget, di sejumlah kantor BRI saat ini, nasabah memang juga bisa mengakses layanan Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM). BRI dan entitas dua anak usahanya tersebut memang bersinergi dalam bentuk kolokasi untuk menyediakan layanan ultra mikro.

Layanan ultra mikro (UMi) tersebut bisa ditemui nasabah di gerai Sentra Layanan Ultra Mikro. Singkatan bekennya, Senyum. Per September 2023, BRI mencatat ada 1.016 gerai Senyum di seluruh Indonesia. Salah satunya ada di kantor BRI unit Butuh.

Kehadiran gerai Senyum ini mempermudah nasabah segmen ultra mikro mengakses layanan ultra mikro yang disediakan Holding UMi. Ini diamini oleh Imam.

Imam berkisah, ia sudah seringkali mencari pendanaan ke Pegadaian dengan mengajukan pinjaman lewat gadai emas. Pria yang bekerja sebagai buruh tani ini mengatakan, dirinya mengajukan pinjaman pegadaian emas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk membiayai kebutuhan sekolah anaknya. "Bervariasi kebutuhannya, kadang ada untuk kebutuhan sekolah, karena kan masih ada anak saya yang sekolah," ujar Imam, Jumat (1/12).

Imam menyebut, layanan ultra mikro yang ditawarkan BRI dan perusahaan anggota Holding UMi lainnya cukup membantu. Biasanya, Imam juga hanya mengajukan pinjaman dalam jumlah kecil, yakni hanya sebesar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta untuk jangka waktu 120 hari atau 4 bulan.

Iman berkisah, ia sempat pernah meminjam dana di Lembaga keuangan lain. Namun, biaya sewa modal yang dibebankan kepadanya terlalu besar. Sementara biaya bunga di layanan Holding UMi tidak memberatkan.

Sejak tahun lalu, Imam mencoba mencari pinjaman lewat pegadaian di Senyum BRI unit. "Di sini lebih terjangkau. Kalau disini emas yang saya gadaikan maksimal bisa digadaikan Rp 4 juta misalnya, saya hanya pinjam Rp 2 juta. Sewaktu-waktu di bulan selanjutnya saya butuh mendadak, saya bisa memperbarui akad gadai lagi. Itu menurut saya suatu kemudahan," jelasnya.

Tak hanya itu, kehadiran Pegadaian di Unit Senyum Butuh membuat Imam tidak perlu lagi menempuh jarak yang jauh untuk mengakses layanan permodalan. "Peminjamannya mudah, enggak harus survei yang penting ada barangnya yang mau digadaikan apa," kata dia.

Meski saat ini pinjaman yang Ia ajukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dirinya berencana melakukan pinjaman lagi untuk membuka dan mengembangkan usaha peternakan ayam pedaging.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ridwal Prima Gozal