JAKARTA. Komite Ekonomi Nasional (KEN) memprediksikan laju inflasi tahun ini melebihi target pemerintah. KEN memperkirakan inflasi mencapai 6,5% pada akhir tahun ini.Dalam pemaparannya pada presentasi Prospek Ekonomi Indonesia 2011, KEN menyebutkan, laju inflasi didorong oleh tekanan harga pangan. Selain itu, KEN menilai, pertumbuhan kredit yang mulai meningkat dan kenaikan tarif listrik pada pertengahan tahun 2010 turut memberikan tekanan inflasi tambahan. Prediksi KEN ini melampaui target pemerintah. Seperti diketahui, pemerintah memasang target inflasi sebesar 5% plus minus satu.Untuk tahun depan, KEN meramalkan, laju inflasi tak akan bergerak jauh dari angka tahun ini. KEN memprediksikan, laju inflasi pada 2011 akan berada pada kisaran 6% hingga 6,5%. Lembaga ini menyatakan, harga pangan masih menjadi pendorong inflasi. Namun, meski inflasi cukup tinggi, KEN memperkirakan suku bunga acuan atau BI Rate pada 2010 hingga akhir 2011 masih akan dipertahankan BI di kisaran 6,5%. Maklum saja, KEN menilai, sepanjang 2010 dan 2011, inflasi masih relatif terkendali. Selain itu, suku bunga di dunia juga masih berada pada level yang rendah sehingga mengurangi tekanan terhadap BI untuk menaikan suku bunga. Untuk itu, menaikan tingkat bunga pada saat ini tampaknya tidak menjadi piliuhan BI karena justru akan mendorong arus modal masuk lebih deras."Tapi, secara keseluruhan kita berharap pada 2011 mendatang perekonomian Indonesia akan lebih baik. Saya berharap seluruh pelaku bisnis dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi di 2011. Diharapkan agar pengusaha lokal dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Ketua KEN Chairul Tanjung saat memberi sambutan dalam Seminar KEN Prospek Ekonomi Indonesia 2011 di Menara Bank Mega, Senin (20/12).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
KEN: Inflasi mungkin lebih tinggi dari perkiraan pemerintah
JAKARTA. Komite Ekonomi Nasional (KEN) memprediksikan laju inflasi tahun ini melebihi target pemerintah. KEN memperkirakan inflasi mencapai 6,5% pada akhir tahun ini.Dalam pemaparannya pada presentasi Prospek Ekonomi Indonesia 2011, KEN menyebutkan, laju inflasi didorong oleh tekanan harga pangan. Selain itu, KEN menilai, pertumbuhan kredit yang mulai meningkat dan kenaikan tarif listrik pada pertengahan tahun 2010 turut memberikan tekanan inflasi tambahan. Prediksi KEN ini melampaui target pemerintah. Seperti diketahui, pemerintah memasang target inflasi sebesar 5% plus minus satu.Untuk tahun depan, KEN meramalkan, laju inflasi tak akan bergerak jauh dari angka tahun ini. KEN memprediksikan, laju inflasi pada 2011 akan berada pada kisaran 6% hingga 6,5%. Lembaga ini menyatakan, harga pangan masih menjadi pendorong inflasi. Namun, meski inflasi cukup tinggi, KEN memperkirakan suku bunga acuan atau BI Rate pada 2010 hingga akhir 2011 masih akan dipertahankan BI di kisaran 6,5%. Maklum saja, KEN menilai, sepanjang 2010 dan 2011, inflasi masih relatif terkendali. Selain itu, suku bunga di dunia juga masih berada pada level yang rendah sehingga mengurangi tekanan terhadap BI untuk menaikan suku bunga. Untuk itu, menaikan tingkat bunga pada saat ini tampaknya tidak menjadi piliuhan BI karena justru akan mendorong arus modal masuk lebih deras."Tapi, secara keseluruhan kita berharap pada 2011 mendatang perekonomian Indonesia akan lebih baik. Saya berharap seluruh pelaku bisnis dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi di 2011. Diharapkan agar pengusaha lokal dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Ketua KEN Chairul Tanjung saat memberi sambutan dalam Seminar KEN Prospek Ekonomi Indonesia 2011 di Menara Bank Mega, Senin (20/12).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News