KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan telah terkena efisiensi anggaran Rp 200 miliar. Meski begitu, BGN akan mendapat tambahan anggaran untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, anggaran BGN untuk tahun 2025 ini sebesar Rp 71 triliun. Kemudian kemungkinan akan ditambah Rp 100 triliun. "Kita kena efisiensi Rp 200 miliar. Tetapi September sudah dijanjikan tambahan Rp 100 triliun," ujar Kepala BGN Dadan Hindayana saat Nota Kesepahaman di Kantor Kementerian PU, Sabtu (22/3).
Baca Juga: Menu Minimalis MBG saat Ramadan Jadi Sorotan, Begini Penjelasan Badan Gizi Nasional Dadan menyebut, sampai saat ini telah ada 1.050 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam waktu tiga bulan. "Dengan catatan belum satupun satuan pelayanan yang dibangun oleh Badan Gizi, jadi sifatnya sejauh ini kemitraan. Basisnya UMKM, pemiliknya UMKM," ucap Dadan. Dadan memperkirakan mulai bulan depan operasional pelaksanaan MBG akan menghabiskan anggaran Rp 1 triliun per bulan. Bulan Mei diperkirakan bisa mencapai Rp 2 triliun per bulan. "Realisasi anggaran (sampai saat ini) hampir Rp 1 triliun untuk 2,2 juta penerima manfaat," ungkap Dadan. Baca Juga: Badan Gizi Nasional Buka Pendaftaran SPPI Batch 3 Tahun 2025, Kesempatan Jadi ASN Dadan menambahkan, mulai September pelaksanaan MBG minimal butuh Rp 5 triliun per bulan. Penambahan anggaran kemungkinan akan dilakukan. Nanti mekanismenya BGN tetap meminta persetujuan ke Komisi IX DPR.