Kenaikan 108 saham menyokong langkah IHSG pagi



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada awal transaksi perdagangan pagi ini (9/2). Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.10 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,25% menjadi 5.374,20.

Ada 108 saham yang menghijau. Sedangkan 60 saham tertekan dan 86 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 1,955 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 483,630 miliar.

Sementara itu, kenaikan indeks juga mendapatkan sokongan dari tujuh sektor. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antaranya: sektor keuangan naik 0,78%, sektor agrikultur naik 0,36%, dan sektor industri lain-lain naik 0,54%.


Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top gainers di antaranya: PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 2,67% menjadi Rp 11.525, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 1,62% menjadi Rp 9.400, dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik 1,6% menjadi Rp 4.450.

Sedangkan di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun 2,37% menjadi Rp 3.310, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 1,74% menjadi Rp 565, dan PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 1,34% menjadi Rp 147.

Investor asing juga tampak memburu saham-saham Indonesia. Di seluruh market dan pasar reguler, investor asing membukukan net buy dengan nilai masing-masing Rp 9 miliar.

Bursa Asia mixed

Di sisi lain, wajah pasar saham Asia tampak beragam pada transaksi perdagangan pagi ini (9/2). Mengutip data CNBC, pada pukul 08.20 waktu Singapura, indeks ASX 200 Australia naik tipis 0,03% di transaksi pagi.

Saham Rio Tinto mencatatkan penurunan 0,64% setelah mengumumkan dividen dengan jumlah lebih besar dari prediksi yakni US$ 1,70 per saham. Sebelumnya, Rio Tindo diprediksi akan membagikan dividen sebesar US$ 1,33 per saham. Selain itu, perusahaan ini juga mengumumkan akan menggelar aksi pembelian kembali saham senilai US$ 500 juta.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,53% di awal perdagangan. Sedangkan di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,04%.

Sepertinya, ketidakpastian politik terus mempengaruhi market. Ketidakpastian ini masih terkait soal kebijakan yang akan diimplementasikan Presiden AS Donald Trump.

"Ada faktor makro dan mikro yang mempengaruhi market. Tapi saat ini, sentimen mikro lebih berpengaruh karena kita memasuki musim rilis kinerja emiten," jelas Lucy MacDonald, chief investment offcer for global equities Allianz Global Investors.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie