KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menargetkan dapat terus memperbaiki perolehan laba mereka akhir tahun 2018 ini. Untuk diketahui GIAA masih mencatatkan rugi di semester I-2018 ini sebesar US$ 114 juta. Kendati masih rugi, tercatat rugi bersih GIAA berhasil turun 60% jika dibandinkan dengan tahun lalu sebesar rugi US$ 284 juta. Itu dikarenakan pendapatan GIAA naik 5,9% pada semester I-2018 dari US$ 1,8 miliar menjadi US$1,9 miliar. Pahala Mansury, Direktur Utama Garuda Indonesia mengatakan pihaknya berharap laba di akhir tahun bisa di level break event. Namun menurutnya ada beberapa kendala yang akan menghambat pertumbuhan laba yakni dari kenaikan bahan bakar sekitar 15% dan depresiasi rupiah.
Kenaikan bahan bakar berpotensi hambat target laba GIAA
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menargetkan dapat terus memperbaiki perolehan laba mereka akhir tahun 2018 ini. Untuk diketahui GIAA masih mencatatkan rugi di semester I-2018 ini sebesar US$ 114 juta. Kendati masih rugi, tercatat rugi bersih GIAA berhasil turun 60% jika dibandinkan dengan tahun lalu sebesar rugi US$ 284 juta. Itu dikarenakan pendapatan GIAA naik 5,9% pada semester I-2018 dari US$ 1,8 miliar menjadi US$1,9 miliar. Pahala Mansury, Direktur Utama Garuda Indonesia mengatakan pihaknya berharap laba di akhir tahun bisa di level break event. Namun menurutnya ada beberapa kendala yang akan menghambat pertumbuhan laba yakni dari kenaikan bahan bakar sekitar 15% dan depresiasi rupiah.