KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,50% diperkirakan sudah diantisipasi pasar obligasi. Meski demikian, kebijakan itu masih berpotensi membawa dampak positif bagi reksadana berbasis obligasi. Secara teori, ketika suku bunga acuan naik, harga obligasi turun, sebaliknya yield obligasi bergerak naik. Namun, saat ini suku bunga acuan BI naik di tengah kondisi harga obligasi yang sudah turun. Sehingga, kenaikan suku bunga BI diproyeksikan tidak akan membuat harga obligasi turun lebih dalam lagi. Yield obligasi juga tidak akan naik tajam. Direktur PT Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, pelaku pasar sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga BI. "Harga obligasi sudah turun sebelum BI rate naik, ini sudah diantisipasi sebelumnya, jadi penurunan harga obligasi hanya sedikit," katanya, Kamis (17/5).
Kenaikan BI rate bisa berefek positif bagi reksadana fixed income
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,50% diperkirakan sudah diantisipasi pasar obligasi. Meski demikian, kebijakan itu masih berpotensi membawa dampak positif bagi reksadana berbasis obligasi. Secara teori, ketika suku bunga acuan naik, harga obligasi turun, sebaliknya yield obligasi bergerak naik. Namun, saat ini suku bunga acuan BI naik di tengah kondisi harga obligasi yang sudah turun. Sehingga, kenaikan suku bunga BI diproyeksikan tidak akan membuat harga obligasi turun lebih dalam lagi. Yield obligasi juga tidak akan naik tajam. Direktur PT Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, pelaku pasar sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga BI. "Harga obligasi sudah turun sebelum BI rate naik, ini sudah diantisipasi sebelumnya, jadi penurunan harga obligasi hanya sedikit," katanya, Kamis (17/5).