JAKARTA. Tantangan pengembang properti kian berat. Setelah kinerja semester I 2014 melambat, emiten properti bakal tertekan rencana bank mengerek suku bunga KPR pada paruh kedua tahun ini. Sejumlah bank berniat menaikkan bunga KPR di kisaran 0,25% hingga 0,5%. Analis menilai, kenaikan bunga KPR akan menghambat penjualan properti. Terutama bagi emiten properti yang mengandalkan penjualan rumah. "Sebab mayoritas konsumen ini memakai KPR sebagai skema membeli rumah," ujar Thendra Chrisnanda, analis BNI Securities, Jumat (29/8). Tapi Thendra melihat, efek kenaikan bunga KPR tak sebesar seperti kenaikan bunga dan pengetatan likuiditas di tahun lalu. Sebab, kondisi politik Indonesia mulai stabil, sehingga membuka peluang masuknya investasi asing. "Dengan begitu, potensi penjualan lahan komersial seperti industri atau perkantoran semakin besar," tutur Thendra. Apalagi asing tak terpengaruh kenaikan bunga KPR.
Kenaikan bunga KPR tekan properti menengah bawah
JAKARTA. Tantangan pengembang properti kian berat. Setelah kinerja semester I 2014 melambat, emiten properti bakal tertekan rencana bank mengerek suku bunga KPR pada paruh kedua tahun ini. Sejumlah bank berniat menaikkan bunga KPR di kisaran 0,25% hingga 0,5%. Analis menilai, kenaikan bunga KPR akan menghambat penjualan properti. Terutama bagi emiten properti yang mengandalkan penjualan rumah. "Sebab mayoritas konsumen ini memakai KPR sebagai skema membeli rumah," ujar Thendra Chrisnanda, analis BNI Securities, Jumat (29/8). Tapi Thendra melihat, efek kenaikan bunga KPR tak sebesar seperti kenaikan bunga dan pengetatan likuiditas di tahun lalu. Sebab, kondisi politik Indonesia mulai stabil, sehingga membuka peluang masuknya investasi asing. "Dengan begitu, potensi penjualan lahan komersial seperti industri atau perkantoran semakin besar," tutur Thendra. Apalagi asing tak terpengaruh kenaikan bunga KPR.