KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Credit Default Swap (CDS) Indonesia terpantau berada di level yang cukup tinggi. Bahkan, CDS untuk tenor 5 tahun sempat menyentuh level 97,31 pada Senin (7/2) yang merupakan level tertingginya pada satu tahun terakhir. Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha mengatakan, CDS Indonesia naik karena perpaduan sentimen internal maupun eksternal. Dari dalam negeri, kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan membuat kekhawatiran dan persepsi risiko berinvestasi di Indonesia pun jadi naik. Terlebih, di saat negara lain sudah melewati gelombang Omicron, Indonesia justru baru mengalami. Sementara sentimen dari luar, selain soal antisipasi kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve, tingginya angka inflasi Amerika Serikat (AS) turut menjadi sentimen negatif. Bahkan, imbas dari tingginya angka inflasi tersebut membuat The Fed mengadakan pertemuan yang lebih cepat dari jadwal.
Kenaikan CDS Indonesia Dinilai Hanya Bersifat Sementara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Credit Default Swap (CDS) Indonesia terpantau berada di level yang cukup tinggi. Bahkan, CDS untuk tenor 5 tahun sempat menyentuh level 97,31 pada Senin (7/2) yang merupakan level tertingginya pada satu tahun terakhir. Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha mengatakan, CDS Indonesia naik karena perpaduan sentimen internal maupun eksternal. Dari dalam negeri, kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan membuat kekhawatiran dan persepsi risiko berinvestasi di Indonesia pun jadi naik. Terlebih, di saat negara lain sudah melewati gelombang Omicron, Indonesia justru baru mengalami. Sementara sentimen dari luar, selain soal antisipasi kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve, tingginya angka inflasi Amerika Serikat (AS) turut menjadi sentimen negatif. Bahkan, imbas dari tingginya angka inflasi tersebut membuat The Fed mengadakan pertemuan yang lebih cepat dari jadwal.