JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan inflasi Januari 2014 mencapai 1,07%. Tekanan inflasi pada administered price yang terutama bersumber dari kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram sebesar 1%. Administered price adalah komoditas yang mekanisme pembentukan harganya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, seperti bensin, solar, dan tarif angkutan. Sekadar mengingatkan, pada awal Januari kemarin pemerintah menaikkan harga gas elpiji 12 kg. Kenaikannya sebesar 67% menjadi Rp 3.900 per kg pada minggu pertama. Kemudian turun lagi menjadi hanya 17% atau sebesar Rp 1.000 per kg. "Kenaikan harga elpiji berikan pengaruh inflasi Januari," ujar Kepala Grup Asesmen Ekonomi Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Doddy zulverdi di Jakarta, Selasa (4/2). Doddy menjelaskan, inflasi sebesar 1,07% ini merupakan inflasi yang sudah diprediksi otoritas moneter Indonesia. Selain administered prices yang mengalami lonjakan, volatile food dan inflasi inti pun mengalami lonjakan. Volatile food andilnya mencapai 2,89%. Ini diakibatkan gangguan produksi dan distribusi pangan akibat bencana yang terjadi di sepanjang Januari. Sedangkan inflasi inti mencapai 0,56%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kenaikan gas elpiji 12 kilogram sumbang inflasi 1%
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan inflasi Januari 2014 mencapai 1,07%. Tekanan inflasi pada administered price yang terutama bersumber dari kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram sebesar 1%. Administered price adalah komoditas yang mekanisme pembentukan harganya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, seperti bensin, solar, dan tarif angkutan. Sekadar mengingatkan, pada awal Januari kemarin pemerintah menaikkan harga gas elpiji 12 kg. Kenaikannya sebesar 67% menjadi Rp 3.900 per kg pada minggu pertama. Kemudian turun lagi menjadi hanya 17% atau sebesar Rp 1.000 per kg. "Kenaikan harga elpiji berikan pengaruh inflasi Januari," ujar Kepala Grup Asesmen Ekonomi Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Doddy zulverdi di Jakarta, Selasa (4/2). Doddy menjelaskan, inflasi sebesar 1,07% ini merupakan inflasi yang sudah diprediksi otoritas moneter Indonesia. Selain administered prices yang mengalami lonjakan, volatile food dan inflasi inti pun mengalami lonjakan. Volatile food andilnya mencapai 2,89%. Ini diakibatkan gangguan produksi dan distribusi pangan akibat bencana yang terjadi di sepanjang Januari. Sedangkan inflasi inti mencapai 0,56%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News