KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Batubara menjadi salah satu komoditas yang harganya cukup mentereng sepanjang tahun ini. Kemarin, harga batubara ICE Newcastle berada di US$ 128,4 per ton. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2011 silam. Sementara jika dihitung secara year to date, penguatan harga batubara sudah sebesar 59,47%. Hanya saja, kenaikan harga komoditas energi ini diproyeksi tidak akan berlangsung lama. Dalam risetnya yang dipublikasikan Kamis (24/6), Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo menyebut, kenaikan harga batubara akan bersifat sementara dan harga batubara dapat mulai turun segera setelah kuartal II-2021 berakhir. Hal ini terutama disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti China yang berfokus untuk meningkatkan hasil produksi batubaranya pasca pandemi, rencana pencabutan larangan impor batubara dari Australia, peningkatan kapasitas angkutan jalan kereta api batubara, dan perbaikan kondisi logistik seiring cuaca yang berangsur normal.
Kenaikan harga batubara diproyeksi tidak akan bertahan lama
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Batubara menjadi salah satu komoditas yang harganya cukup mentereng sepanjang tahun ini. Kemarin, harga batubara ICE Newcastle berada di US$ 128,4 per ton. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2011 silam. Sementara jika dihitung secara year to date, penguatan harga batubara sudah sebesar 59,47%. Hanya saja, kenaikan harga komoditas energi ini diproyeksi tidak akan berlangsung lama. Dalam risetnya yang dipublikasikan Kamis (24/6), Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo menyebut, kenaikan harga batubara akan bersifat sementara dan harga batubara dapat mulai turun segera setelah kuartal II-2021 berakhir. Hal ini terutama disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti China yang berfokus untuk meningkatkan hasil produksi batubaranya pasca pandemi, rencana pencabutan larangan impor batubara dari Australia, peningkatan kapasitas angkutan jalan kereta api batubara, dan perbaikan kondisi logistik seiring cuaca yang berangsur normal.