KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pertambangan batubara milik negara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) percaya diri kinerjanya bakal moncer seiring dengan kenaikan harga batubara. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Bukit Asam Farida Thamrin mengatakan, kenaikan harga batubara memberikan kontribusi positif untuk kinerja PTBA tahun ini. Dia juga memprediksi harga batubara masih akan cukup stabil. Farida bilang, kisaran indeks batubara Newcastle dan ICI-3 mencatat harga tertinggi dalam kurun waktu 13 tahun terakhir. Harga batubara memang masih tinggi sepanjang semester pertama tahun ini. Index Newcastle (GAR 6322) dan Indonesia Coal Index-3 atau ICI-3 (GAR 5000), masing-masing diestimasikan pada rentang harga US$ 145 per ton-US$ 175 per ton dan US$ 75 per ton-US$ 85 per ton.
PTBA Chart by TradingView Meningkatnya kinerja operasional turut memoles kinerja keuangan emiten ini. PTBA berhasil membukukan pendapatan bersih Rp 10,3 triliun. Pendapatan ini meningkat 14% dari pendapatan di semester pertama 2021 sebesar Rp 9 triliun. Laba bersih Bukit Asam naik 38% menjadi Rp 1,77 triliun sepanjang sepanjang paruh pertama tahun ini. Farida menambahkan, peningkatan dari laba bersih pada semester pertama juga didukung upaya Bukit Asam untuk menekan biaya. Guna mencapai pertumbuhan kinerja, ada beberapa strategi yang dijalankan oleh PTBA. Direktur Pengembangan Usaha Bukit Asam, Iskandar Zulkarnain Fachroeddin menyatakan, salah satu strategi PTBA yaitu masih fokus meningkatkan kapasitas angkut batubara. Iskandar menuturkan, peningkatan kapasitas angkutan batubara pada tahun ini menjadi 32 juta ton. Bukit Asam berharap kapasitas angkut akan meningkat menjadi 72 juta ton pada tahun 2026. Baca Juga: Kinerja Bukit Asam diramal terus melaju, analis rekomendasikan beli saham PTBA Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati