JAKARTA. Meski opsi kenaikan harga BBM subsidi mungkin baru diambil pemerintahan baru pimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla, kalangan pasar modal mulai menghitung efek kebijakan itu terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Sejumlah analis yang dihubungi KONTAN berpendapat kenaikan harga BBM bersubsidi bukan lagi pilihan, tapi sudah menjadi keharusan. "Yang dinanti-nanti pasar adalah tindakan tegas dan jelas soal harga BBM. Justru kalau sekarang tidak naik, itu menjadi sentimen negatif dan selamanya membebani APBN kita," ungkap Tom Lembong, pendiri dan CEO Quvat Capital, private equity fund di Singapura. Menurut dia, pasar akan puas jika harga BBM naik bertahap sehingga mencapai harga ekonomis dalam tiga empat tahun.
Kenaikan harga BBM ikut menentukan arah IHSG
JAKARTA. Meski opsi kenaikan harga BBM subsidi mungkin baru diambil pemerintahan baru pimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla, kalangan pasar modal mulai menghitung efek kebijakan itu terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Sejumlah analis yang dihubungi KONTAN berpendapat kenaikan harga BBM bersubsidi bukan lagi pilihan, tapi sudah menjadi keharusan. "Yang dinanti-nanti pasar adalah tindakan tegas dan jelas soal harga BBM. Justru kalau sekarang tidak naik, itu menjadi sentimen negatif dan selamanya membebani APBN kita," ungkap Tom Lembong, pendiri dan CEO Quvat Capital, private equity fund di Singapura. Menurut dia, pasar akan puas jika harga BBM naik bertahap sehingga mencapai harga ekonomis dalam tiga empat tahun.