Kenaikan Harga BBM Jadi Salah Satu Faktor Penahan Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga Indonesia terus membaik setelah sempat mencetak pertumbuhan negatif pada 2020 akibat pandemi Covid-19.

Terbaru, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada tahun 2022 sebesar 4,93%.

Ini lebih tinggi dari capaian pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada tahun 2021 yang sebesar 2,02%, yang juga menunjukkan pemulihan dari pertumbuhan negatif 2,63% pada 2020.


Namun, meski sudah terus tumbuh positif, BPS menyebut pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada tahun 2022 masih belum kembali ke level pra Covid-19.

Baca Juga: PPKM Masih Ada, Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga 2022 Belum Kembali ke Pra Covid-19

Bila menilik data seri pertumbuhan konsumsi rumah tangga Indonesia selama satu dekade terakhir, tren pertumbuhan konsumsi rumah tangga ada di kisaran 5% yoy.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, tertahannya konsumsi rumah tangga pada tahun 2022 tak lepas dari keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM bersubsidi, sehingga inflasi pun meningkat setelah keputusan ini dan kemudian menahan konsumsi," ujar Andry kepada Kontan.co.id, Senin (6/2).

Selain inflasi yang mendaki, Andry juga melihat mobilitas masyarakat belum kembali ke normal atau masa pra pandemi Covid-19. Terlebih, masih ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Sedangkan pada tahun 2023, Andry percaya pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan solid dan mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan didukung oleh inflasi yang terkontrol serta pencabutan PPKM yang akan meningkatkan mobilitas serta permintaan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari