Kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BM) bersubsidi berdampak terhadap sektor usaha kecil menengah (UKM). Kenaikan BBM itu menyebabkan biaya produksi mengalami lonjakan, sehingga memangkas keuntungan bersih yang mereka peroleh. Muhammad Rizki Aulia, pedagang daging kambing di Kampung Bustaman, Semarang, Jawa Tengah, mengatakan, biaya transportasi angkutan kambing mengalami lonjakan. Sebelumnya biaya angkut hanya Rp 45.000 per pick up. "Tapi sekarang menjadi Rp 65.000 per pick up," ujarnya. Selain kenaikan biaya angkutan, harga kambing di pasaran juga naik sekitar Rp 15.000 per ekor. Sebelumnya, harga jual kambing sekitar Rp 300.000 hingga Rp 1 juta per ekornya. " Kenaikannya sih kecil, tapi kalau ditotal dengan jumlah kambing yang dijual, banyak juga," katanya.
Kenaikan harga BBM merobek kantong pengusaha UKM
Kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BM) bersubsidi berdampak terhadap sektor usaha kecil menengah (UKM). Kenaikan BBM itu menyebabkan biaya produksi mengalami lonjakan, sehingga memangkas keuntungan bersih yang mereka peroleh. Muhammad Rizki Aulia, pedagang daging kambing di Kampung Bustaman, Semarang, Jawa Tengah, mengatakan, biaya transportasi angkutan kambing mengalami lonjakan. Sebelumnya biaya angkut hanya Rp 45.000 per pick up. "Tapi sekarang menjadi Rp 65.000 per pick up," ujarnya. Selain kenaikan biaya angkutan, harga kambing di pasaran juga naik sekitar Rp 15.000 per ekor. Sebelumnya, harga jual kambing sekitar Rp 300.000 hingga Rp 1 juta per ekornya. " Kenaikannya sih kecil, tapi kalau ditotal dengan jumlah kambing yang dijual, banyak juga," katanya.