Kenaikan harga emas belum pengaruhi penjualan



SEMARANG. Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (Apepi) Kota Semarang menyatakan kenaikan harga emas tidak memengaruhi fluktuasi dalam penjualan.

"Sejauh ini tidak ada kenaikan penjualan, orang masih cenderung untuk membelanjakan uang mereka untuk kebutuhan sehari-hari," kata Ketua Apepi Kota Semarang Bambang Yuwono di Semarang, Jumat.

Untuk diketahui, kenaikan harga emas sudah terjadi sejak setengah tahun yang lalu. Bahkan, pada hari ini kenaikan kembali terjadi sebesar Rp5.000/gram untuk emas dengan kadar 24 karat yaitu dari Rp525 ribu/gram menjadi Rp530 ribu/gram.


Bambang mengatakan, hanya ada dua faktor yang menyebabkan kenaikan harga tersebut yaitu kenaikan harga emas dunia atau pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Menurut dia, justru yang mengalami peningkatan adalah penjualan kembali dari konsumen ke toko emas. Kondisi tersebut biasanya terjadi pada jelang tahun ajaran baru.

"Sebagian masyarakat menjadikan emas sebagai tabungan, biasanya mereka akan jual ketika membutuhkan dana untuk memasukkan anak ke sekolah," katanya.

Menurut dia, besaran kenaikan penjualan kembali dari konsumen ke toko emas antara 25-30 persen. Kenaikan sudah berlangsung sejak beberapa minggu yang lalu dan biasanya akan bertahan hingga memasuki tahun ajaran baru sekolah.

Sementara itu, Bambang mengatakan melihat tren di tahun-tahun sebelumnya, kenaikan penjualan ke konsumen akan terjadi pada jelang Lebaran. Pada saat itu orang cenderung berbondong-bondong membeli perhiasan untuk menghadapi Lebaran.

"Kenaikan penjualan bisa sampai 50 persen, bahkan beberapa tahun lalu kenaikan penjualan sampai 100 persen. Hanya saja beberapa tahun terakhir ini sudah tidak lagi demikian karena kondisi ekonomi yang tidak mudah bagi sebagian masyarakat," katanya.

Bahkan, jika sebelumnya kenaikan penjualan akan berlangsung dari H-40 Lebaran, untuk beberapa tahun terakhir ini puncak penjualan diprediksi hanya akan terjadi pada H-3 Lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan