Kenaikan harga gabah dan beras menguntungkan kaum petani



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski menjadi penyebab urama inflasi Januari 2018, kenaikan harga gabah dan beras menguntungkan petani. Sebab, nilai tukar petani (NTP) tanaman pangan tercatat naik.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, NTP nasional Januari 2018 turun 0,14% menjadi 102,92. Penurunan itu terjadi karena penurunan di hampir seluruh subsektornya, kecuali NTP tanaman pangan yang naik 1,42% menjadi 104,34.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kenaikan NTP tanaman pangan terjadi karena kenaikan pada harga gabah dan beras. Harga gabah yang tinggi, lanjut dia, akan menguntungkan petani.


Namun, "Yang perlu dicatat juga bahwa banyak petani yang membeli beras," kata Suhariyanto di kantornya, Kamis (1/2).

Makanya, diperlukan adanya keseimbangan harga antara harga beras di tingkat konsumen agar tetap terjangkau. Namun di level petani tidak jatuh. Dengan demikian, hal itu akan menguntungkan kedua belah pihak.

"Idealnya kebijakan adalah seperti itu," tambahnya.

Adapun NTP perikanan tercatat turun 0,13% menjadi 102,8, NTP hortikultura turun 0,57% menjadi 100,8, NTP perkebunan rakyat turun 1,55% menjadi 98,82, dan NTP peternakan turun 0,57% menjadi 106,6.

Sementara itu, nilai tukar usaha petani (NTUP) nasional Januari 2018 naik 0,24% menjadi 112,67. Kenaikan itu terutama disebabkan oleh NTUP tanaman pangan 1,62%, NTUP hortikultura 0,13%, dan NTUP perikanan 0,36%. Sementara NTUP tanaman perkebunan rakyat dan NTUP peternakan masing-masing turun 1,19% dan 0,21%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie