Kenaikan harga gabah menghantui inflasi bulan Juli



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan Juni 2018 sebesar 0,59%. Ini merupakan merupakan inflasi Lebaran terendah jika melihat data lima tahun terakhir.

Kendati begitu, laju inflasi bulan Juni itu naik dibanding inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,21%. Namun BPS berharap, setelah melewati puncaknya, inflasi akan kembali ke level yang normal.

Direktur Statistik Harga BPS Yunita Rusanti mengatakan, sepekan pasca Lebaran, harga-harga mengalami penurunan. Pada bulan berikutnya, ia berharap inflasi akan kembali ke kondisi normal sebagaimana inflasi pada April 2018. Sementara di bulan Mei 2018 lalu, inflasi masih terpengaruh awal Ramadan.


"Hanya memang di April 2018 masih ada pengaruh panen beras," kata Yuniya, Senin (2/7). Sementara di Juni 2018, harga beras perlu diwaspadai. Sebab, harga gabah kering panen (GKP) dan harga kering giling (GKG) bulan lalu mulai menanjak.

BPS mencatat, pada Juni 2018, rata-rata harga GKP di tingkat petani naik 2,1% dan di tingkat penggilingan naik 2,08% dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada Mei 2018. Di bulan yang sama, rata-rata harga GKG di petani naik 1,78% dan di tingkat penggilingan naik 1,76%.

Sementara itu, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan turun sebesar 0,48% dibandingkan bulan sebelumnya. Begitu juga dengan rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan turun sebesar 0,6% dan rata-rata harga beras kualitas rendah turun sebesar 0,67%.

"Harga beras kan di Juni masih turun. Mudah-mudahan di bulan Juli ini masih turun. Setidaknya sabil," kata Yunita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat